Korban Sosok Pendiam dan Taat Beribadah

Senin 04-11-2013,18:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 Duka Keluarga Kakak Bunuh Adik Suasana duka masih menyelimuti keluarga Rido  Putra (21), warga Jalan Cimanuk No. RT 10 RW. 05 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.  Keluarga sempat shock saat melihat anak bungsunya tewas di tangan kakak kandungnya sendiri, Hanpriadi (27).  Keluarga tidak mengira jika si bungsu akan begitu cepat meninggalkan mereka.   Bagaimana sosok korban di mata keluarga, tetangga dan teman-temannya? Simak laporan berikutnya. AIRULLAH SYEKHDI,

Kota Bengkulu

RIDO begitulah nama sehari-hari keluarga dan teman-temannya menyapa korban pembunuhan kakak kandungnya itu.  Rido yang merupakan  mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) semester akhir jurusan Teknik Informatika ini merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.   Dan merupakan buah hati pasangan Hamidi Ak (62), pensiunan PNS Diknas Provinsi Bengkulu, dan Nopiarti (50), guru SDN 5 Kota Bengkulu. Sebagaimana diberitakan kemarin, ia tewas di dalam di warung internet (Warnet) milik kedua orang tua mereka, akibat luka tikaman sedalam 7 sentimeter menembus ulu hati oleh kakaknya sendiri.  \"Saya tidak menyangka kalau anak saya ini akan meninggal cara bengini. Saya juga tidak tahu kenapa bisa kakaknya melakukan itu,\" ungkap Hamidi, ayah korban saat ditemui di kedimannya kemarin. Di mata keluarga, Rido dikenal sosok anak yang pendiam dan taat beribadah.  Semua keluarga dan teman Rido mengatakan ia tak mengira atas kepergian Rido untuk selamanya itu.  \"Kita tidak bisa berbuat apa-apa.  Namanya musibah, kita tak bisa menghalanginya,\" ujar sang ayah. Nopiarti yang merupakan ibu korban dan melihat langsung peristiwa tragis itu saat ditemui BE di kediaman kemarin masih cukup shock atas meninggalkanya putra bungsu itu. Namun ia mengatakan, Rido merupakan sosok anak yang pendiam. Selain pendiam, Rido juga sosok anak yang taat beribadah.  \"Dia itu memang anaknya pendiam. Tapi dia rajin kalau salat. Waktu sebelum meninggal itu, dia saya lihat masih sempat salat Zuhur,\" ungkap Nopiarti. Selain pendiam dan taat beribadah, Rido juga dikenal anak yang pintar.  Saat sekolah di MAN Model Kota Bengkulu, ia pernah meraih prestasi, khususnya di bidang agama.  \"Orangnya juga pintar ngaji,\" ujar ibu Nopiarti. Sementara Depan (19), teman sepermainan Rido mengatakan, Rido memang sosok anak yang pendiam.  Selain itu ia juga oarng yang ramah dan asik untuk berteman. \"Orang itu setahu kami jarang ribut, dan selalu ceria.  Juga kalau berteman orangnya sama siapa saja,\" cerita Depan. Rido bisa dibilang anak yang manja, terutama kepada sang ayah. Setiap keinginan anak bungsunya ini ayah Rido selalu memenuhi permintaan anak bungsunya itu.  \"Memang kalau sama yang lain beda nian.  Kalu Rido ini anak manja. Setahu saya setiap permintaannya yang ibaratnya mampu dibelikan. Permintaan itu sama orang tuanya dipenuhi,\" ungkap Ngatiman (43) tetangga korban. Berdasarkan pantauan BE di rumah duka kemarin, sejumlah keluarga dan kerabat tampak masih berdatangan ke rumah duka, untuk menyampaikan belasungkawa atas kepergian korban. Tersangka Murung Pasca menyerahkan diri ke Mapolres Bengkulu, usai menikam adik kandungnya sendiri hingga tewas, tersangka Hanpriadi terlihat murung di dalam jeruji besi Mapolres.  Disebutkan petugas jaga bila tersangka tersebut hanya diam saja seperti tengah menyesali perbuatannya. Dikonfirmasi, Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH memastikan tidak akan melakukan kejiwaan terhadap tersangka. Menurut Kapolres kondisi tersangka normal dan sehat sehingga tidak perlu dilakukan tes kejiwaan ke RSJKO Suprapto.   \"Enggak kok, tersangka normal. Tetapi ke depan kita lihat saja, semuanya penyidik yang menentukan apa perlu diperiksa atau tidak,\" Jelas Kapolres. (**/320)

Tags :
Kategori :

Terkait