BENGKULU, BE - Pemerintah Kota Bengkulu bertekad untuk membayar semua utangnya pada tahun 2014 nanti. Hal ini tampak dari dianggarkannya dana sebesar Rp 5 miliar untuk membayar utang-utang tersebut. Bertambah sekitar Rp 385 juta daripada tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 4,69 miliar.
\"Pada prinsipnya semua utang wajib dibayar. Karenanya pada APBD 2014 ini, kita mengalokasikan pembayaran utang-utang tersebut,\" kata Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan, Kekayaan dan Asset (DPPKA) Kota Bengkulu, Syaferi Syarif SH MSi, kemarin.
Diantara utang-utang tersebut adalah utang tiga gedung sebesar Rp 2 miliar, utang pada pemerintah pusat sebesar Rp 500 juta, utang Jamkeskot (Jaminan Kesehatan Kota) pada RSUD M Yunus sebesar Rp 2,3 miliar dan utang Jamkeskot pada PT Askes sebesar Rp 250 juta. Pembayaran hutang tiga gedung berkurang dari tahun sebelumnya sementara pembayaran utang kepada pemerintah pusat meningkat. Utang Jamkeskot sendiri baru dianggarkan pada APBD tahun 2014 ini. \"Semua ini masih dalam pembahasan. Masih tetap ada kemungkinan-kemungkinan perubahan,\" ujar Syaferi menambahkan.
Sementara di sisi lain, pemerintah juga mengalokasikan anggaran tambahan bagi dana Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) sebesar Rp 14 miliar. Sedangkan untuk penyertaan modal di Bank Bengkulu, Pemkot mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar. Penyertaan modal ini berkurang sekitar Rp 5 miliar daripada tahun sebelumnya yang besarannya sekitar Rp 20 miliar.
\"Masih tetap ada kemungkinan perubahan-perubahan dalam pembahasan nanti. Kita masih melakukan pembahasan ini sampai tanggal 10 November 2013 ini,\" ungkap anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, Nuharman SH.
Untuk dana Samisake sendiri, lanjutnya, dana yang pada tahun sebelumnya dialokasikan sebesar Rp 19 miliar batal direalisasikan. Untuk kemudian dana ini akan masuk dalam kategori Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran).
\"Sementara untuk RSUD Kota tahun ini belum dianggarkan pembangunannya. Kemungkinan kita akan mengandalkan dana dari provinsi yang besarannya sekitar Rp 5 miliar. Selain itu akan dialokasikan melalui Dinas Kesehatan sendiri,\" sampainya. (009)