BENGKULU, BE - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bengkulu menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) dan stakeholder untuk membuat rumusan tentang lembaga penyiaran. Ini dilakukan mengawasi penyiaran yang ada di Bengkulu.
\"Dengan adanya kegiatan ini diharapakan bisa menghasilkan keputusan bersama yang bermanfaat dalam pembangunan penyiaran di Provinsi Bengkulu,\" ungkap Ketua Komisioner KPI, Judhariksawan saat pembukaan (Rakerda) di Hotel Nala Sea Side, kemarin.
Ia sangat mengapresiasi Rakerda yang dilakukan KPID Bengkulu ini. Karena menurutnya selama beberapa tahun memimpin KPI belum ada KPID di Provinsi lain yang melakukan Rakerda seperti ini. Ke depan ia berharap agar kegiatan seperi ini bisa diikuti provinsi lain.
\"Ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia, karena sejak saya menjadi Ketua KPI belum ada rakerda seperti ini. Ini sangat strategis, dan bisa menjadi benang merah antara publik dan lembaga penyiaran sehingga akan menciptakan lembaga penyiaran yang cerdas,\" tambahnya.
Sementara itu Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Sumardi yang mewakili Gubernur Bengkulu juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya dengan adanya kegiatan seperti ini semua pihak dapat memberikan pengawasan kepada lembaga penyiaran sehingga lembaga penyiaran bisa lebih mencerdaskan bangsa.
\"Dengan adanya kegiatan ini, kita semua bisa menampung dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dengan lembaga penyiaran,\" jelas Sumardi.
Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini di Bengkulu sudah ada 63 lembaga penyiaran yang terdiri dari 42 radio dan 21 televisi. Namun dari 10 Kabupaten atau Kota yang ada di Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah yang belum memiliki lembaga penyiaran.
Menurut Sumardi lembaga penyiaran sangatlah penting untuk membentuk karakter dan jati diri bangsa. Sehingga diperlukan lembaga penyiaran yang lebih bermartabat, sehat dan lebih berkomitmen.
\"Kita berharap lemabaga penyiaran bukan hanya mencari keuntungan semata. Namun, juga harus mengingat fungsinya seperti sebagai sarana pendidikan dan hiburan,\" papar Sumardi sebelum membuka acara.(251)