CURUP TIMUR, BE - Kawanan rampok bersenjata api (Bersenpi) kembali menebar teror di wilayah hukum Polres Rejang Lebong (RL). Selasa (1/10) sekitar pukul 09.30 WIB kawanan rampok merampas uang gaji dewan guru SMPN 3 Curup Timur senilai Rp 54 juta yang dibawa bendahara sekolah. Kejadian itu terjadi di depan gerbang sekolah tersebut.
Menurut keterangan sejumlah saksi, sebelum kejadian Faryani (52) yang dipercaya menjadi bendahara SMPN 3 Curup Timur memiliki rutinitas membawa uang gaji para guru ke sekolah untuk dibagikan setiap awal bulan. Tanpa disadarinya, aktifitas itu mulai dipelajari kawanan rampok.
Korban sebelumnya pergi bersama rekan Suparman (53) sesama guru menggunakan 2 motor menuju ke Bank Bengkulu sekitar pukul 09.00 WIB. Korban sendiri menggunakan motor Yamaha Mio BD 4094 KK berwarna merah maroon. Tak lama mengantre, korban dan rekannya Suparman keluar dari bank sekitar pukul 09.15 WIB tanpa meminta pengawalan.
Ketika itu korban mengambil uang sebesar Rp 61 juta. Sebanyak Rp 54 juta disimpan korban disimpan dalam tas sandang, sisanya dalam jok motor. Namun korban tidak langsung kembali ke sekolah. Masih bersama rekannya menggunakan 2 motor, korban singgah ke kantor Koperasi Karya Muda di Desa Sukaraja untuk menyetor angsuran pinjaman sebesar Rp 3.250.000.
Selanjutnya sekitar pukul 19.30 WIB, korban tiba di sekolah. Diduga kawanan pelaku telah mempelajari dan mengintai perjalanan korban sejak dari bank. Tiba-tiba saja saat korban akan masuk ke pekarangan sekolah, 3 orang pelaku berjalan kaki langsung menghampiri korban. Satu dari dua pelaku langsung menarik tas yang disandang korban.
Sempat terjadi tarik menarik, akhirnya korban terjatuh dari motornya. Pelaku berhasil merampas tas milik korban serta kabur menggunakan motor korban. Rekan korban yang berada di belakang menggunakan motor lain serta para guru dari dalam sekolah dan warga yang ingin menolong tak mampu berbuat banyak, setelah seorang pelaku melepaskan tembakan ke udara dan mengarahkan pistolnya ke arah warga yang berupaya menolong. “Orang tidak ada yang berani lagi karena pelaku sudah melepaskan tembakan dan mengancam akan menembak siapapun yang berusaha menghalani mereka. Dalam tas saya berisi uang gaji, uang pribadi saya Rp 400 ribu dan beberapa surat penting,” kata korban saat diinterogasi petugas dari Polres RL, sesaat setelah kejadian.
Diceritakan Suparman, saat itu mereka sama sekali tidak menyangka akan mengalami peristiwa tersebut. Menurutnya, peran mereka mereka mendampingi Faryani mengambil uang tak lain untuk mengantisipasi terjadinya perampokan. Sepanjang perjalanan, mereka mengamati perjalanan dari orang-orang yang mencurigakan. Namun apalah daya, ternyata pelaku sudah menunggu kedatangan mereka di depan sekolah. “Sama sekali tak diduga. Kami baru mau masuk ke gerbang sekolah. Ternyata ada 3 orang menghampiri ibu Faryani langsung merampas. Saat kami mau menolong, terdengar suara tembakan dari pelaku untuk mengancam kami,” cerita Suparman.
Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kabag Ops Polres RL, Kompol. Novi Ari Adrian, SH menegaskan, langsung menyebarkan personel untuk mengejar pelaku yang diketahui kabur ke arah Desa Duku Ulu Kecamatan Curtim. Hasilnya polisi menemukan motor korban yang diduga sengaja ditinggalkan pelaku sekitar 1 km dari TKP, tepatnya di sawangan dekat kebun kopi di Desa Duku Ulu. “Saat itu kami mendapat laporan dari warga yang melihat motor ditinggalkan begitu saja oleh orang. Menurut keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi penemuan motor, pelaku kabur menggunakan sebuah mobil,” ujarnya.
Terkait kejadian ini, Novi mengaku komplotan kali ini sudah cukup professional, pelaku telah merencanakan matang aksi mereka. Bermula dari mempelajari kebiasaan korban hingga mengintai pergerakan korban sejak berangkat mengambil uang ke bank. “Dari beberapa keterangan saksi, kami masih mendalami cirri-ciri pelaku. Kami belum mengetahui jenis senpi yang mereka gunakan. Namun sementara ini kuat dugaan pelaku merupakan pemain lama,” kata Novi.
Akibat perampokan itu, tidak hanya kehilangan uang, korban diketahui mengalami luka lecet di tangannya karena terjatuh dari motor akibat terlibat saling tarik menarik tas dengan pelaku. Polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Sementara sejumlah petugas telah disebar untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. (999)