Badai dan Puting Beliung, 8 Rumah Rusak dan 5 Warga Terluka

Senin 30-09-2013,16:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Angin badai dan puting beliung melanda Kota Bengkulu sekitar pukul 11.00 WIB, kemarin.  Akibatnya sedikitnya 8 rumah warga di RT 4 RW 2 Kelurahan Nusa Indah rusak karena angin puting beliung yang memiliki nama lain Tornada di wilayah Amerika atau Angin Bohorok di wilayah Sumatera ini. Dea, warga Jalan Anggrek RT 4 RW 2 Nomor 20 Kelurahan Nusa Indah yang rumahnya mengalami kerusakan parah kepada BE menceritakan, suasana gelap menyelimuti rumahnya persis sebelum angin puting beliau melanda. Sesaat kemudian, ia mendengar bunyi seng berterbangan di sekeliling rumahnya.  \"Waktu itu saya keluar rumah dan melihat angin berputar seperti gasing dari tanah ke langit. Seng-seng berterbangan sampai ke Kelurahan Tanah Patah dan kuda-kuda rumah patah,\" kata gadis berusia 18 tahun ini. Setelah kejadian ini, Dea dan anggota keluarganya lantas mendirikan tenda darurat di halaman rumah mereka untuk menghalangi hujan yang masuk yang masih terus terjadi hingga sore hari. Selain Dea, warga lainnya yang menjadi korban angin puting beliung ini adalah Helmi Yohanes, Daud Husai, Darul Rais, Anton, Arifin, Toni dan Dana. Tak lama usai kejadian, Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Ir Sudarto WS, langsung tiba di lokasi.  Bersama tim tanggap darurat, ia memimpin penanganan sementara terhadap para warga menjadi korban.  \"Saat itu angin berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam. Bergerak secara garis lurus dari tanah ke langit dengan lama kejadian sekitar 5 menit,\" katanya menjelaskan saat ditemui dilokasi kejadian. Bersama timnya, Sudarto telah melakukan inventarisasi terhadap kerugian yang dialami warga. Usai melakukan inventarisasi, pihaknya langsung memberikan bantuan darurat berupa terpal dan sembako terutama beras kepada korban. \"Kami menghimbau kepada warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrim dan badai yang sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir,\" imbaunya. 5 Terluka, 3 Pingsan Tak hanya itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, badai menghantam arena pameran Bengkulu Expo yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi di kawasan Sport Center Pantai Panjang Bengkulu.  Akibatnya hampir seluruh tenda di arena pameran ambruk.  Diantaranya, tenda utama Panitia Bengkulu Expo, tenda Kopi Kapal Api, Tenda Telkom, Tenda Honda, serta beberapa tenda sponsor lainnya.  Selain itu, atap seng UPTD Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, yang berada dekat arena Sport Center ikut ambruk, angin kencang menyebabkan atap seng beterbangan. Ambruknya tenda ini membuat panitia dan pengunjung panik.  Bahkan, sedikitnya 5 orang terluka dan langsung dilarikan ke rumah sakit M. Yunus Bengkulu dan RS Bhayangkara.  Korban yang dilarikan ke RS Bhayangkara adalah kameramen Esa TV, bernama Edwin Tuarissa yang mengalami cidera bahu.   Saat kejadian, korban tengah melakukan liputan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Edwin juga mengalami luka robek di bagian kepala akibat tertimpa besi tenda. Dari pantauan BE di lapangan, usai mendapatkan perawatan medis, kameramen ESA TV memilih pulang dan melakukan pengobatan di rumah saja.    \"Ya tadi ada paseinnya, atas nama Edwin tapi sudah minta pulang.  Katanya mau diurut saya,\" ungkap petugas IGD RS Bhayangkara. Sedangkan 4 korban yang dilarikan ke IGD RSUD M Yunus adalah Refandras (55), Kepala Taman Budaya Provinsi Bengkulu, yang beralamat di Perumahan Pepabri Jalan Bakti Husada Blok B3 No 20 Rt.15 RW. 06 Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka, Herfidahlia (30), PNS Dinas Pariwisata, warga Jalan  Letkol Iskandar Rt.07 Kelurahan Tengah Padang Kota Bengkulu, Ajalon Tarmizi SSn (41), guru SMA 1 Bengkulu, warga Jalan Kebun Kenanga RT 01 RW. 01  Kelurahan Kebun Kenanga Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, dan Fika Alfiola (21), mahasiswi UMB, yang bertempat tinggal di  Kampung Bali 1 Kota Bengkulu. \"Waktu  kami lagi jadi panitia dan sedang dekat panggung utama Bengkulu Eksxpo, tiba-tiba pas lomba kreasi  dol, angin kencang dan tenda panggung utama itu terbang,\" ungkap Fika saat ditemui di IGD M. Yunus kemarin (29/9). \"Kalau Bapak Kepala Taman Budaya, waktu itu lagi menjadi juri acara kreasi dol Bengkulu Expo itu.  Pas saja waktu angin kencang itu tenda langsung mengenai bapak itu,\" tambah Fika. Pantauan BE, korban Refandras mengalami luka luka memar di bagian wajah dan kepala, serta luka lecet di bagian kaki.   Korban Herfidahlia mengalami patah tangan dan patah gigi atas-bawah. Ajalon Tarmizi mengalami luka memar, pusing di bagian kepala serta luka lecet  di sekitar tubuh, sedangkan Fika mengalami memar bagian kuping dan sakit-sakit di bagain punggung. \"Kami tidak menyangka kalau tenda panggung itu akan melayang.  Memang waktu itu angin badai dari pantai itu kencang nian,\" ujar  Ajalon. Korban Refandras dan Herfidahlia saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit M. Yunus, sedangkan Ajalon dan Fika oleh dokter sudah diperbolehkan pulang.  \"Yang parah itu dua orang, kalau yang duanya itu tidak para nian hanya luka-luka lecet saja,\" pungkas  Mimi (48) salah satu keluarga korban saat di IGD M Yunus kemarin (29/9). Selain korban luka, 3 orang mahasiswi perguruan tinggi negeri juga mengalami pingsan, saat kejadian.  Ditambah lagi, satu unit Mobil Avanza milik tamu undangan yang hadir juga ikut tertimpa tenda, sehingga bagian depan mobil mengalami rusak parah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Ir Kolendri kepada jurnalis membenarkan atas kejadian tersebut.  Diungkapkan Kolendri, sejumlah tenda sponsor yang mengikuti kegiatan Bengkulu Expo mengalami ambruk karena tidak kuat menahan terjangan angin kencang yang datang secara tiba-tiba.   \"Tidak ada korban jiwa, sejumlah tenda banyak roboh.  Namun ada korban yang luka berat, angin yang melanda sangat kencang,’’ ujarnya. Terpisah Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kanit Reg Iden Polres Bengkulu Ipda Yudi S mengungkapkan, angin kencang yang melanda arena Bengkulu Expo  menggumpal seperti puting beliung.  Akibatnya seluruh tenda dan atap seng UPTD Dispora menjadi ambruk.   \"Korban jiwa tidak ada, hanya saja tadi ada korban luka akibat tertimpa tenda yang ambruk.  Angin sangat kencang sehingga tenda tidak kuat menahannya,\" tutur Yudi. Berlangsung Hingga Januari 2014 Sementara itu, Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Haryanto, menjelaskan bahwa pihaknya memprediksikan cuaca ektrim ini masih akan terus berlangsung hingga bulan Januari 2014. Selama kondisi cuaca ini berlangsung diperkiran angin akan bergerak dengan kecepatan 5 sampai 10 knot. \"Kondisi ini disebabkan karena menghangatnya suhu laut hingga mencapai 28 sampai 30 derajat celcius. Bukan hanya angin kencang atau angin puting beliung yang dapat mengancam dengan kondisi seperti ini. Namun juga ombak meningkat hingga mencapai 3 sampai 5 meter,\" ungkapnya. Ditambahkan Haryanto, 1 milimeter hujan sama dengan 1 liter air bila tertampung dan meresap. Karenanya ia menghimbau agar setiap orang yang tinggal didaerah rawan bajir dapat berhati-hati. “Apalagi bila gorong-gorong didaerah itu dangkal. Sangat mudah terjadi banjir. Kami menghimbau kepada perangkat warga yang berada di dataran rendah untuk berhati-hati. Terhadap warga yang menggunakan kendaraan bermoto kami harap juga dapat waspada terhadap angin kencang ini,” imbuhnya. Selain itu, ia juga menganjurkan kepada nelayan, terkhusus nelayan tradisional, agar lebih berhati-hati tatkala berlaut. Ia jelaskan, gelombang tinggi dapat membahayakan kapal nelayan. “Apalagi laut kita berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Dalam kondisi iklim seperti ini, dampaknya sangat terasa,” pungkasnya. (320/009/618)

Tags :
Kategori :

Terkait