SETELAH mengalami kenaikan harga cukup fantastis yakni mencapai Rp 42 ribu per kilogram, harga ayam potong di pasar tradisional Kota Bengkulu saat ini mulai mengalami penurunan. Pantauan BE di Pasar Panorama Kota Bengkulu kemarin, harga ayam potong berkisar Rp 36 ribu - Rp 38 ribu per kilogram. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang Nur, dalam dua pekan ini harga ayam terus mengalami kenaikan. Tingginya harga ayam itu menyebabkan penjualan mengalami penurunan bahkan mencapai 50 persen dari sebelumnya. \"Kenaikan harga ayam potong belakangan cukup meresahkan pedagang, bahkan merugikan kami,\" katanya. Perempuan yang mengaku telah 9 tahun berjualan menuturkan harga ayam tertinggi baru saat ini. Tingginya harga ayam menyebabkan pedagang cenderung merugi karena dari penjualan rata-rata per hari sekitar 20 ekor, ia hanya mampu menjual 10 ekor bahkan terkadang kurang. Imbasnya, ayam yang tidak terjual terpaksa dibawa pulang dan diletakkan dalam box dan menggunakan es. \"Sisanya dimasukkan ke box sampai 2 hari, yang harus mengeluarkan biaya es yang mencapai 16 ribu rupiah untuk satu fiber,\" katanya. Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak apalagi untuk menurunkan harga jual, karena modal pembelian ayam di tingkat pemasok cukup tinggi berkisar 32 ribu rupiah per kilogram dalam kondisi hidup. Sementara jika sudah dibersihkan, berat ayam akan mengalami penyusutan mencapai setengah kilogram. \"Tingginya harga ayam ini karena kurangnya pasokan ayam potong dalam Kota Bengkulu akibat peternak tidak menjual ayamnya dengan alasan belum cukup umur panen, sehingga ayam di pasok dari luar daerah seperti Lubuk Linggau dan Padang,\" tukasnya. (247)
Harga Ayam Turun
Selasa 24-09-2013,10:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :