Dahlan Iskan: Produk INTI Bisa Saingi Samsung

Selasa 17-09-2013,15:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, jika masalah pajak dibenahi maka produk dalam negeri bisa bersaing dengan industri dari luar. Bahkan, Dahlan yakin produk PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), bisa bersaing dengan produk raksasa elektronik seperti Samsung.

\"Bisa, bisa. Kalau masalah perpajakannya bisa diatasi. Makanya kita harus benahi itu (masalah pajak, red),\" ucap Dahlan usai menghadiri diskusi \'How Much Is Your Brand Worth\' di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (17/9).

Bahkan untuk mendorong produksi dalam negeri berkembang, Dahlan telah mendiskusikan hal itu pada Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

\"Menurut Pak Gita, negara bisa dapat tambahan pemasukan Rp30 triliun satu tahun dan terlalu banyak handphone ilegal,\" paparnya.

Mengenai adanya dua opsi soal dikenakannya Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM) atau tidak, yang saat ini tengah diwacanakan pemerintah, Dahlan menyerahkan hal itu pada pemerintah. Yang penting, apapun nanti keputusannya, hal itu tidak menjadi beban bagi majunya produksi dalam negeri. \"Mana saja, saya enggak peduli caranya bagaimana, yang penting produksi Indonesia tetap jalan,\" harap bekas Dirut PLN ini.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan agar wacana pemberlakuan PPnBM pada produk ponsel pintar (smartphone) dikaji ulang, mengingat banyaknya produk-produk ilegal yang selama ini masuk ke pasar dalam negeri.

\"Saya mengusulkan wacana itu (pengenaan PPnBM) dikaji ulang. Karena PPnBM untuk produk smartphone justru akan memicu lonjakan produk ilegal atau selundupan di pasar dalam negeri,\" kata Gita, usai mengikuti Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2013, di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, beberapa hari lalu.

Menurut Gita, usulan mengkaji ulang PPnBM khusus bagi produk smartphone tersebut sudah disampaikan dalam Rapat Koordinasi dengan Menteri-Menteri Ekonomi, di Kantor Menko Perekonomian.(chi/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait