Adu Bagong, Ajang Promosi Wisata

Senin 09-09-2013,17:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINGIN KUNING,BE - Saat ini warga di Kabupaten Lebong memiliki hiburan baru pada setiap akhir pekannya. Pasalnya Kelompok Pengembangan Pariwisata (Kompepar) Lebong setiap akhir pekan selalu mengadakan perlombaan adu bagong sebagai ajang latihan para pemilik anjing di Kabupaten Lebong. Kegiatan tersebut juga sebaga ajang latihan untuk mempersiapkan perlombaan adu bagong se Provinsi Bengkulu yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 September 2013 mendatang. \"Lomba adu bagong ini kita laksanakan setiap minggu, selain untuk hiburan masyarakat, ini juga sebagai ajang latihan ketangkasan anjing dalam menaklukkan babi hutan. Kegiatan ini juga sebagai upaya kita dalam memperkenalkan wisata Lebong mengenai adu bagong,\" ungkap Ketua Kompepar Lebong Hendri Irawan kepada wartawan kemarin (8/9). Dikatakan Hendri, kedepan adu bagong ini akan dijadikan kegiatan rutinitas yang diadakan seminggu sekali, karena selain ajang hiburan juga sebagai ajang kumpul-kumpul para masyarakat dalam menikmati hiburan tradisional. Selain itu, dirinya mengaku sangat mengeluhkan rendahnya dukungan dari beberapa dinas seperti Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Perhubungan dalam memajukan kegiatan ini. Padahal jika benar-benar dimajukan, hal ini bisa dijadikan promosi wisata Kabupaten Lebong yang baru. \"Lebong inikan daerah pegunungan dan mayoritas masyarakat petani. Kadang masyarakat mengeluhkan banyaknya hama babi yang merusak tanaman mereka. Tetapi dengan kegiatan ini, mudah-mudahan anjing pemburu menjadi terlatih sehingga saat diajak berburu bisa dengan cepat menaklukan hama babi tersebut,\" katanya. Dijelaskan Hendri, pada tanggal 29 September ini akan diadakan perlombaan adu bagong se Provinsi dengan menurunkan tiga kelas masing-masing kelas anjing kampung, kelas anjing kataula dan kelas anjing Pikbul. \"Pendaftaran sudah kita buka, untuk anjing kampung biaya pendartaran Rp 30.000, kelas anjing Katahula dan anjing Pikbul masing-masing Rp 50.000,\" ujarnya. Pada perlombaan nantinya akan digunakan sistem perkelompok atau persatuan pemburu babi (Porbi). Artinya satu kelompok Porbi akan melumpuhkan hama babi sesuai dengan yang telah mereka daftarkan sebelumnya. Dan penilaian akan dilakukan sesuai dengan waktu tercepat melumpuhkan hama babi tersebut dengan batas maksimal 15 menit. \"Untuk kelas anjing kampung dan anjing kataula, 3 lawan 1 yaitu 3 ekor anjing melawan 1 ekor hama babi dan khusus anjing pikbul itu 1 lawan 1,\" lanjutnya. Selain itu, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan baik menyiapkan hama babi dan arena adu bagong nantinya. \"Saat ini kita tengah mempersiapkan hama babi dengan mencari langsung ke hutan ataupun membelinya dari Porbi. Mudah-mudahan kegiatan ini lancar dan memberikan nilai positif bagi kabupaten Lebong,\" ujar Hendri.(***)

Tags :
Kategori :

Terkait