Mega Minta Kader Bersabar

Sabtu 07-09-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP yang dimulai kemarin (6/9) hampir pasti tidak memunculkan nama yang bakal diusung sebagai calon presiden (capres). Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sepertinya menangkap aspirasi yang banyak disuarakan terkait dengan kader potensial yang dimiliki partainya, Joko Widodo. Hal itu tergambar dari pidato politik Mega saat pembukaan rakernas yang dihelat di Econvention Ecopark Ancol itu. Dia mengaku mendengar banyak keluh kesah tentang miskinnya calon kepemimpinan nasional. \"Tapi, saya dan PDI Perjuangan tidak sekadar resah. Sejak lebih dari sepuluh tahun lalu, secara sengaja dan bertahap PDI Perjuangan menyiapkan generasi baru kepemimpinan nasional,\" katanya. Saat ini, lanjut Mega, pihaknya boleh bangga dengan kerja keras yang mulai membuahkan hasil. \"Dari rahim cinta kasih PDI Perjuangan, kini banyak lahir deretan pemimpin muda potensial seperti Jokowi,\" ujarnya, disambut riuh sekitar 1.330 peserta rakernas. Namun, Mega juga menyebut nama kader lain PDIP, misalnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Banten Rano Karno, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dia optimistis Indonesia akan lebih baik di tangan generasi baru. \"PDIP tidak akan pernah berhenti menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa. Mereka harus terus digembleng dan menghadapi ujian sejarah,\" terangnya. Sosok Jokowi memang mendapat banyak sorotan saat pembukaan rakernas. Gubernur DKI Jakarta itu juga didaulat untuk membacakan Dedication of Life, salah satu tulisan Bung Karno pada 10 September 1966 yang menegaskan pengabdian kepada Tuhan, tanah air, dan bangsa. Sementara di luar venue rakernas, terpasang beberapa spanduk yang mewacanakan Jokowi presiden 2014. \"Mengapa Jokowi yang membacakan Dedication of Life? Katakan itu dimaknai sebuah generasi, secara alami itu pasti berlanjut,\" kata Mega, lalu disambut riuh tepuk tangan seisi Econvention Ecopark. \"Nggak perlu tepuk tangan,\" sahut Mega, seolah memberi pesan bahwa pernyataannya bukan sebuah keputusan. PDIP, papar Mega, menyadari, untuk memunculkan capres, pihaknya harus memenuhi presidential threshold, yakni 20 persen kursi atau 25 persen suara di DPR. \"Ini prioritas kami sekarang,\" tegas presiden kelima RI itu. Dia mengatakan, PDIP tidak hanya siap untuk mendapatkan kepercayaan rakyat dalam Pemilu 2014, namun juga siap untuk memerintah. Dalam keterangan setelah pembukaan rakernas, Mega menyatakan bahwa kongres PDIP memberikan tanggung jawab kepada ketua umum untuk menentukan capres. Dia pun lantas meminta seluruh kader dan masyarakat sabar menunggu momentum untuk mengumumkan capres dari PDIP. \"Saya minta sabar, nanti juga muncul nama itu. Nggak usah terburu-buru. Ada yang mengatakan kalau terlambat bagaimana. Insya Allah tidak terlambat,\" jelas Mega. Dia menyebut transisi kepemimpinan di PDIP sudah berjalan dengan dimenanginya sejumlah pemilihan kepala daerah, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. \"Itu persiapan menuju 2014,\" imbuhnya. Meski tidak akan menyebutkan nama capresnya, rakernas tetap memberikan kesempatan kepada pengurus PDIP daerah untuk memberikan masukan kepada Ketum. Sesi itu direncanakan dilakukan sore ini. Ketua Panitia Rakernas III PDIP Puan Maharani mengatakan, selain soal kepemimpinan nasional, rakernas juga membahas tiga agenda lain. Yakni, strategi pemenangan pemilu, kebijakan dan program partai untuk penyelamatan bangsa, serta sikap partai atas berbagai persoalan nasional dan internasional. Rakernas juga mengundang sejumlah pimpinan lembaga untuk memberikan materi. Antara lain, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Ketua KPK Abraham Samad, dan Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait