RATU SAMBAN, BE - Mahalnya harga kedelai tak membuat Badan Urusan Logistik (Bulog) di Provinsi Bengkulu, diam. Meski desakan melakukan operasi pasar tidak bisa dilakukan karena nihilnya stok. Namun Bulog Bengkulu telah mengusulkan permintaan pasokan kedelai impor ke Bulog Nasional sebanyak 2000 ton. Humas Bulog Bengkulu, Riskan menuturkan, sesuai dengan hasil rapat bersama pemerintah pusat beberapa waktu lalu, hasilnya Bulog nasional memutuskan mendatangkan kedelai impor sebanyak 20.000 ton pada bulan mendatang. Bulog Bengkulu telah mengusulkan permintaan impor kedelai sebanyak 2000 ton, untuk kebutuhan para pengrajin tahu dan tempe. Usulan itu kemungkinan bisa berkurang karena adanya pengurangan kuota impor kedelai secara nasional. \"Putusan impor sudah diputuskan, sekarang ini tinggal menunggu dari Bulog Nasional, berapa kuota yang akan diperuntukkan bagi pengrajin tahu dan tempe di Bengkulu,\" katanya. Diakuinya desakan pemerintah daerah untuk melaksanakan OP, tidak bisa dilakukan. Selain Bulog Bengkulu tak memiliki stok kedelai, hasil kedelai lokal juga tidak ada. Pun begitu usulan kuota impor kedelai ini diharapkan dapat menekan dan membantu untuk menstabilkan harga kedelai yang tengah tinggi saat ini. Lalu kapan impor kedelai tiba, Heriswan menuturkan impor kedelai baru dalam proses, karena kedelai di ambil dari Amerika sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk didistribusikan ke Indonesia hingga ke daerah. \'\'Paling cepat dibutuhkan waktu 50 hari tiba di Indonesia, bahkan bisa juga sampai ke daerah lebih dari 60 hari. Karena pendistribusian menggunakan transportasi laut, yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, kemudian didistribusikan lagi ke daerah,\'\' tukasnya. (247)
Bengkulu Usulkan 2000 Ton Kedelai
Rabu 04-09-2013,12:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :