Bengkulu Usulkan 2000 Ton Kedelai

Rabu 04-09-2013,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE - Mahalnya harga kedelai tak membuat Badan Urusan Logistik (Bulog) di Provinsi Bengkulu, diam.   Meski desakan melakukan operasi pasar tidak bisa dilakukan karena nihilnya stok.  Namun Bulog Bengkulu telah mengusulkan permintaan pasokan  kedelai impor ke Bulog Nasional sebanyak 2000 ton. Humas Bulog Bengkulu, Riskan  menuturkan, sesuai dengan hasil rapat bersama pemerintah pusat beberapa waktu lalu, hasilnya Bulog nasional  memutuskan mendatangkan kedelai impor sebanyak 20.000 ton pada bulan mendatang.   Bulog Bengkulu  telah mengusulkan permintaan impor kedelai  sebanyak 2000 ton,  untuk kebutuhan para pengrajin tahu dan tempe.  Usulan itu kemungkinan bisa berkurang karena  adanya pengurangan  kuota impor kedelai secara nasional. \"Putusan impor sudah diputuskan, sekarang ini tinggal menunggu dari Bulog Nasional, berapa kuota yang akan diperuntukkan bagi pengrajin tahu dan tempe di Bengkulu,\" katanya. Diakuinya desakan pemerintah daerah  untuk melaksanakan OP, tidak bisa  dilakukan.  Selain Bulog Bengkulu tak memiliki stok kedelai, hasil kedelai lokal juga tidak ada.  Pun begitu usulan kuota impor kedelai ini diharapkan dapat menekan  dan  membantu untuk menstabilkan harga kedelai yang tengah tinggi saat ini. Lalu kapan impor kedelai tiba,   Heriswan menuturkan   impor kedelai baru dalam proses,   karena kedelai di ambil dari Amerika sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk didistribusikan ke Indonesia hingga ke daerah.  \'\'Paling cepat dibutuhkan waktu 50 hari tiba di Indonesia, bahkan bisa  juga sampai ke daerah lebih dari 60 hari.  Karena  pendistribusian menggunakan transportasi  laut, yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, kemudian didistribusikan lagi ke daerah,\'\' tukasnya. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait