Tempat Belajar Anak Autis Beroperasi 2014

Selasa 03-09-2013,12:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Anak-anak mengindap autis mendapat perhatian khusus dari pemerintah.  Sehingga, anak-anak ini akan mendapatkan perlakuan khusus dalam mengeyam bangku pendidikan. Pemerintah telah menyiapkan gedung terapi bagi anak-anak pengidap autis, yang akan beroperasi pada 2014. \"Gedung tersebut khusus lokasi terapi bagi anak-anak pengidap autisme. Baik anak yang tengah menempuh pendidikan luar biasa (PLB) negeri dan swasta dan umum, \" kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Dr H Syafrudin AB SE, MSi, kepada wartawan, kemarin. Dia mengatakan, gedung terapi autis berlokasi di Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut ini dibangun menggunakan APBN dengan total anggaran Rp 8,5 miliar. Gedung tersebut resmi beroperasi awal 2014. Semua anak yang mengidap autisme di Provinsi Bengkulu yang dirasa perlu diterapi, bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. \"Tidak semua murid PLB harus diterapi di gedung autis. Bisa dirawat, namun harus mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah maising-masing,\" katanya. Syarifuddin mengatakan, data Dinas Pendidikan Provinsi, saat ini total murid PLB di Provinsi Bengkulu untuk  tingkat SD dan SMP sebanyak 1.200 siswa dan tingkat SMA 500 siswa. \"Tidak semua anak yang menempuh PLB itu autis dan yang mengidap autis pun tidak semuanya harus diterapi. Karena gejala autis ini berbeda-beda,\" jelasnya. Menurutnya, gedung berkapasitas 50 anak dalam sekali terapinya ini akan ditempatkan 6 tenaga terapis yakni dokter psikologi, dokter anak dan guru, yang berlatar belakang keilmuan PLB. Gedung tersebut akan dilengkapi fasilitas antara lain kelas persiapan anak autis untuk umum, ruang terapis untuk bicara tepat, ruang sensori atau pendengaran dan ruang prilaku. Terapi dalam konteks ini lebih kepada pendidikan, bukan terapi medis.  \"Sekolah luar biasa tetap sebagai pendidikan formal, dan gedung terapi sebagai pendukung,\" katanya. Dia mengatakan, mengenai biaya masih dalam tahap pembahasan. Sedangkan   Gedung terapi tersebut dijadikan kelembagaan dalam Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dispendik Provinsi.Gedung terapi autis belum bisa digunakan untuk metode yang mengharuskan siswa menginap. \"kedepan, gedung ini akan jadi asrama agar terapi yang diberikan lebih efektif. Pada APBN Perubahan dianggarkan lagi pembangunan untuk pagar, jalan lingkungan dan taman. Sedangkan APBD Provinsi Perubahan 2013 dianggarkan Rp 200 juta untuk pembuatan lokasi bermain,\" tutupnya. Untuk diketahui, autisme adalah ganggunan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa, sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan luar secara efektif. Gejalanya timbul sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Gejala yang sangat menonjol sikap anak yang cenderung tidak memperdulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasan dan berkomunikasi secara verbal. \"gejala autisme bervariasi, sebagaian anak berprilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, namun ada juga yang pasif. Autisme dapat terjadi pada siapa saja, tanpa membedakan status sosial ekonomi maupun pendidikan,\" katanya.(100)

Tags :
Kategori :

Terkait