Sama seperti banjir di Kayu Elang, di peristiwa di Muara Maras tak menyebabkan jatuh korban jiwa. Namun kerugian harta benda yang dialami warga berupa kerusakan kolam ikan, sawah dan hewan ternak yang hanyut. Taksiran kerugian akibat banjir di Kayu Elang dan Muara Maras mencapai sekitar ratusan juta.
Kepala Desa Muara Maras Panji Kusuma menuturkan, akibat banjir yang disebabkan luapan sungai maras setelah diguyur hujan deras tersebut menyebabkan aktivitas warga menjadi terhenti total. Badan jalan lintas negara di desa tersebut pun sempat terendam beberapa jam hingga ketinggian air sampai 15 cm, namun arus lalu linta tak terjadi macet total. ”Ada kolam ikan yang baru ditebar benih 10 ribu ekor rusak, hewan ternak seperti bebek milik warga ada yang hilang. Sawah juga terendam,’ katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma, Novery Shut MM mengatakan hingga kemarin pihaknya belum dapat merinci total kerugian akibat banjir tersebut. Dikatakannya, pihaknya masih menunggu pendataan kerugian dari para kepala desa. Menurutnya, kejadian banjir dalam pekan ini selain di Kayu Elang dan Muara Maras juga telah terjadi di Desa Pagar Agung Kecamatan Ulu Talo dan sekitarnya yang disebabkan luapan Sungai Talo.
”Di Ulu Talo ada sebuah jembatan gantung yang mengalami kerusakan dan 1 unit jembatan belly sudah habis lantainya karena diseret arus,” kata Novery. Sementara itu, diketahui kondisi banjir di Desa Kayu Elang yang akibat luapan Sungai Alas sudah mulai surut sejak kemarin siang, namun warga tetap waspada untuk mengantisipasi banjir susulan. (444)