Keponakan Dewan Dibacok

Jumat 23-08-2013,16:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP TIMUR, BE – Pesta rakyat dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 68 tahun yang berlangsung di Kelurahan Kelurahan Dusun Curup Kecamatan Curup Utara berakhir petaka. Ade Saputra (19), warga Talang Ulu Kecamatan Curup Timur yang diketahui merupakan keponakan anggota DPRD Rejang Lebong menjadi sasaran penyerangan sejumlah pelaku bersenjata tajam jenis parang Akibatnya, korban menderita luka bacok serius di bagian muka, tepatnya hidung hingga sudah bernafas, serta luka bacok di bagian pundak. Peristiwa terjadi di Kelurahan Karang Ayar Kecamatan Curup Timur, Kamis dini hari (22/08) sekitar pukul 02.25 WIB, bahkan terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit M Yunus Bengkulu. Beberapa sumber meceritakan, peristiwa bermula saat korban yang berstatus sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta ini bersama teman-temannya tengah menonton pesta hiburan rakyat dalam rangka perayaan HUT Kemri 68 di kelurahan Dusun Curup kecamatan Curup Utara. Keributan berawal saat salah satu rekan korban bernama Yugo warga Kelurahan Pasar Baru Curup berselisih paham dengan pelaku, melihat kejadian itu korban yang saat itu berada tak jauh dari Yugo lantasberupaya melerai dan membawa rekannya untuk pergi dari lokasi pesta rakyat. Korban dan rekannya yang tidak langsung pulang kembali mendatangi lokasi pesta rakyat di Kelurahan Karang Anyar. Tanpa disadari korban, pelaku yang semula berselisih dengan rekan korban ternyata juga berada di lokasi yang sama. Mengetahui hal itu, tanpa basa-basi pelaku lantas mengayunkan parang yang diduga telah disiapkan oleh pelaku ke arah korban, tepat mengenai hidung korban. Belum puas, pelaku kembali menghantamkan senjatanya ke arah pundak korban dan kabur meninggalkan korban yang telah tersungkur. Warga dan rekan korban yang menyaksikan hal itu langsung memberikan pertolongan kepada korban dan dilarikan ke RSUD Curup. Namun, lantaran luka korban yang cukup serius maka korban akhirnya dirujuk ke M. Yunus Bengkulu. “Kami kenal sama pelakunya pak. Saat itu, dia (pelaku,red) akan berkelahi dengan saya, tetapi dilerai oleh Ade. Kami sempat pergi pindah ke pesta di Karang Anyar. Ternyata pelaku menyusul kami dan kembali bertemu disana dan langsung membacok Ade,” ujar Yugo. Dikonfirmasi, Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kasat Reskrim, AKP Margopo SH membenarkan peristiwa tersebut. “Identitas pelaku sudah kita kantongi. Petugas kita sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga masih berkeliaran untuk bersembuyi,” ujar Margopo. Sementara saat ditemui BE di RSUD M Yunus Bengkulu, korban mengatakan kalau pelaku dendam dengan korban. Waktu usai acara pesta tersebut rakyat, korban hendak pulang menggunakan motor, namun saat sedang melintas di jalanan Desa Karang Anyar, tiba-tiba pelaku langsung membacok membabi buta ke tubuh korban. Tentu saja korban yang pada saat itu sedang berada di atas motor dan tangan kosong tak berdaya lagi menghadapi serangan itu. \"Dia itu sudah memang sudah menunggu di jalan dan bersembunyi di belakang mobil. Pas saya melintas dia langsung membacok saya,\" ujar korban. Pelayanan RSUD Buruk Pelayanan RSUD Curup dikeluhkan keluarga korban pembacokan, hal itu disampaikan anggota DPRD RL Idham Halid kepada Bengkulu Ekspress, kemarin. \"Rumah sakit ini tidak sanggup membantu keponakan saya, karena itu dirujuk ke rumah sakit M Yunus Bengkulu. Namum petugas medis saat itu mengaku mobil hanya 1 unit yang sedang mengantarkan pasien lain, sedangkan saya tahu sendiri berapa mobil milik rumah sakit ini,\" ungkap Idham. \"Setelah saya desak dan saya mengaku kalau saya anggota DPRD RL dan tahu kondisi rumah sakit, baru mobil satunya lagi dipanaskan. Apa begitu pelayanan rumah sakit? Bagaimana kalau masyarakat biasa yang mengalami kondisi seperti saya butuh penganganan cepat pasien,\" sesal Idham. Sebagai evaluasi, Idham berjanji akan mendorong pimpinan dewan dan Komisi I untuk mengevaluasi pelayanan rumah sakit yang buruk terhadap masyarakat. \"Bayangkan, keponakan saya hidungnya luka parah sehingga harus bernafas dengan mulut. Kalau tidak mendapatkan pelayanan cepat apa dokter jaga yang bertugas mau bertanggung jawab,\" tegasnya. (999/618)

Tags :
Kategori :

Terkait