DALAM hampir semua hal, sesuatu yang segar biasanya lebih berkualitas dibandingkan hasil pengawetan. Untuk makanan mungkin ada benarnya, tetapi tidak untuk sperma. Menurut penelitian, sperma beku sama bagusnya dengan versi segar.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE tersebut menunjukkan bahwa, sperma beku yang diambil melalui biopsi testikular sama bagusnya untuk pembuahan dengan IVF (In Vitro Fertilization) alias bayi tabung. Temuan ini tentu membuka harapan baru bagi pasangan kurang subur.
IVF merupakan teknik pembuahan yang dilakukan dengan mengambil sel telur dan sperma dari dalam tubuh, lalu dikawinkan di laboratorium. Sel telur yang telah dibuahi tersebut kemudian ditanam kembali ke rahim ,agar berkembang seperti kehamilan pada umumnya.
Salah satu variasi dari prosedur ini adalah intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Perbedaannya adalah pada teknik pembuahan, yakni dengan menyuntikkan sperma ke dalam sel telur dan bukan mencampurkannya di cawan petri seperti IVF pada umumnya.
Kadang kala, ketidaksuburan yang melatarbelakangi teknik IVF dipicu oleh kurangnya produksi sperma pada laki-laki misalnya akibat berbagai macam pengobatan. Tak heran, banyak laki-laki mengawetkan sperma sebagai antisipasi jika suatu saat testisnya berhenti berproduksi.
Sperma awetan seperti inilah yang banyak diragukan kualitasnya, karena dikhawatirkan bisa rusak selama penyimpanan. Untungnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sperma segar maupun awetan yang sudah dibekukan sama bagusnya untuk pembuahan melalui IVF.
\"Kemudahan dan kenyamanan untuk menggunakan sperma beku dari hasil biopsi dalam teknik ICSI, memberikan banyak keuntungan dibanding menggunakan sperma segar,\" kata ahli kandungan dari Washington University, Kenan Omurtag, seperti yang dilansir laman Medicalnewstoday.(fny/jpnn)