BENGKULU, BE - Pendaftaran penempatan pedagang kaki lima (K5) di Pasar Percontohan Nasional Panorama kemarin, berakhir ricuh. Pasalnya pendaftaran yang dijadwalkan khusus PK5 Pasar Panorama itu, malah diserbu oleh pedagang luar Pasar Panorama antara lain Pedagang Pasar Pagar Dewa dan Pedagang Pasar Minggu. Membludaknya pedagang ini nyaris membuat bentrok antar pedagang. Takut ada korban dan terjadi perusakan fasilitas, pendaftaran pun ditunda hingga hari ini. Kepala UPTD Pasar Panorama, Hermansyah SSos, ketika dikonfirmasi membenarkan dihentikannya pendaftaran para pedagang kaki lima tersebut. \"Pedagang kebanyakan muka baru, dan bila dilanjutkan, terjadi tumpang tindih sehingga lansung kita bubarkan,\" ucap Hermansyah. Ia menjelaskan, pada dasarnya pendataan dilakukan bagi pedagang baru yang belum terdata saja, sebab selebihnya PKL yang ada telah terdata. \"Pada dasarnya PKL tidak perlu didaftar ulang karena mereka telah melakukan pendataan awal sebelumnya. Yang didata hanyalah pedagang baru yang belum terdata.
Dikatakannya tempat PKL yang disiapkan berkisar 400 lapak, dan PKL Jalan Kedondong - Jalan Belimbing berjumlah 364 orang, sehingga masih bisa diisi 36 PKL baru. Selanjutnya pendaftaran PKL akan dilanjutkan di Pasar Panorama dan PKL didata di tempat. \"Besok kita akan langsung menuju ke tempat mereka berjualan, untuk diberi nomor lalu seminggu kemudian baru diundi,\" kata Hermansyah. Sementara salah seorang pedagang, Panggabean, mengatakan, kericuhan bermula saat para pedagang yang telah berkumpul di samping kantor Disperindag untuk melakukan pendaftaran ulang saling berdesakan. Belum lagi dilihat dari rekan sesama pedagang, banyak yang menaruh curiga karena banyak wajah baru yang tidak dikenali dan dianggap PKL dari pasar lain yang mencoba mengambil tempat di Pasar Panorama. \"Aku tau lah para pedagang kaki lima Panorama. Tadi itu yang kulihat kebanyakan bukan pedagang Panorama,\'\' kata Panggabean. (247/cw3)