Mudik, Rp 90 Triliun Mengalir

Selasa 06-08-2013,09:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MOMEN hari raya Idul Fitri diprediksi mendorong gerak ekonomi sektor riil di daerah-daerah yang menjadi tujuan para pemudik. Imbasnya, pendapatan masyarakat yang biasanya terakumulasi di kota, bakal mengalir ke daerah-daerah. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menyatakan, data terakhir menyebutkan 30 juta orang mudik tahun ini, naik 6,7 persen dibanding 2012. Dengan demikian, redistribusi pendapatan hasil aktivitas para pemudik pada momen Lebaran 2013 cukup signifikan, sekitar Rp 90 triliun. \"Dana Rp 90 triliun ini mengalir baik dari pembayaran zakat, transportasi, konsumsi, belanja oleh-oleh, hingga kiriman untuk perbaikan rumah dan furniture-nya,\" kata Firmanzah, seperti dikutip dari situs setkab.go.id, Senin (5/8). Pengusaha di daerah tujuan para pemudik, diharapkan mampu menangkap peluang ini. Sebab, masyarakat yang pulang ke kampung halaman, cenderung akan banyak berbelanja, sehingga bisa mendorong aktivitas riil baik sektor formal maupun usaha kecil menengah (UKM). Tradisi mudik bisa menstimulasi aktivitas produktif masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pada sektor UMKM dan industri rumahan lainnya, dengan belanja yang dilakukan para pemudik di daerahnya masing-masing. kondisi ini bila dimanfaatkan secara optimal dapat pula meningkatkan pertumbuhan ekonomi kemandirian daerah,\" paparnya. Dari pengamatan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu, beberapa sektor yang akan menanggung untung dari aktivitas pemudik misalnya industri kue, oleh-oleh khas daerah, bisnis kuliner lokal, persewaan mobil, serta pelbagai usaha rumahan lainnya. Imbas lain dari aktivitas mudik adalah pertukaran uang yang sangat cepat. Hal itu, lanjut Firmanzah, terlihat berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI). Tahun ini, bank sentral mempersiapkan uang tunai mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 20 persen dari tahun lalu sebesar Rp 80 triliun. Persediaan uang Rp 103 triliun, diharapkan dapat memenuhi tingginya permintaan uang tunai pada momen lebaran. Dari Rp 103 triliun, Jakarta diperkirakan menyerap sekitar Rp 31 triliun, sisanya Rp 22 triliun untuk Indonesia TImur dan Rp 50 triliun untuk Indonesia Barat. (net)

Tags :
Kategori :

Terkait