Menurut Manajer PT BSL Bambang Haryono SE ketika dikonfirmasi vis ponsel kemarin, untuk memenuhi keinginan Pemkab BS terkait kotak penampungan limbah yang standar, saat ini pihaknya sedang membuat 6 unit bak penampungan limbah cair.
Namun, dia belum dapat memastikan waktu tuntasnya pembuatan bak penampungan tersebut karena alat berat yang mereka kerahkan tidak maksimal.
Selain hanya mengerahkan satu unit alat berat, saat ini sudah memasuki musim penghujan. Diperkirakan dari 6 kolam penampungan limbah cair yang dibangun itu, dalam waktu seminggu baru satu kolam yang berhasil dibuat.
“Walaupun sudah satu yang kami buat, tapi itupun belum sempurna, mudah-mudahan jika nantinya semua telah selesai, akan segera kami sampaikan kepada pemda BS untuk dicek sebelum pabrik kami dioperasikan kembali,\" ujarnya.
Selain itu, Bambang mengatakan, semenjak PT BSL resmi berhenti beroperasi itu, setidaknya sekitar 50 karyawannya kembali ke rutinitas semula yakni bersih-bersih wilayah pabrik dan kegiatan lainnya.
Padahal sebelum pabrik ditutup, para karyawan itu sudah mereka pekerjakan di pabrik. Malahan sebelumnya pihaknya berencana menambah tenaga kerja. Namun karena PT belum beroperasi maka penambahan karyawan ditunda hingga mesin kembali beroperasi.
Terkait adanya penyelidikan dari pihak Polres, Bambang menyatakan dirinya siap memberikan keterangan yang diminta. Sebab, kata dia selama ini pihaknya belum resmi melakukan operasioal mesin mereka, karena pengerjaan masih mencapai 90 persen. Pihaknya hanya melakukan uji coba mesin.
\"Apa yang kami lakukan selama ini hanyalah sebatas uji coba mesin, namun ke depannya kolam penampungan limbah akan kami buat sesuai dengan yang diinginkan Bupati,\" terangnya.(369)