BENGKULU, BE - Setelah mengeluhkan tingginya sewa lapak pasar kaget yang terletak di Jalan KZ Abidin I sebesar Rp 500 ribu, masalah kembali menimpa para pedagang yang berlokasi persis dibelakang Mega Mall Bengkulu. Badai yang yang terjadi Sabtu (13/7) siang merobohkan sedikitnya sepuluh tenda yang berada di lokasi pasar kaget tersebut.
Menurut pengakuan, Sahrul Ramadhan (40), salah seorang pedagang, kejadian robohnya tenda tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat kejadian lapak para pedagang masih sepi karena para pedagang sendiri belum berjualan.
\"Tadi memang lagi sepi hanya beberapa orang saja, dan Alhamdulliah pedagang tidak ada yang tertimpa karena sebelum roboh orang yang ada di bawah tenda telah menyelamatkan diri terlebih dahulu,\" terang Sahrul.
Selain merusak beberapa tenda pedagang termasuk jualan Sahrul yang berjualan pecah belah, robohnya tenda tersebut sempat menimpa beberapa mobil yang sedang parkir di bawah tenda, namun tidak ada kerusakan yang berarti pada ketiga kendaraan tersebut.
\"Tadi ada tiga mobil yang tertimpa tenda ini, namun tidak parah paling lecet-lecet dikit saja,\" tambah Sahrul.
Dari 10 tenda tersebut, ujar Sahrul, sedikitnya ada 50 pedagang yang menempatinya. Dalam 1 tenda ada 10 pedagang.
Sementara Leni, salah seorang pedagang sayur, mengatakan, jika tenda yang roboh tersebut tidak segera diperbaiki, mereka terancam rugi karena tidak bisa berjualan. Padahal dalam seharinya mereka bisa mendapatkan omset sebesar Rp 600 ribu. Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress di lapangan, pasca robohnya 10 tenda tersebut para petugas yang diduga dari pengelola tenda langsung membersihkan tenda yang roboh tersebut. Namun saat ditanya mereka hanya mengaku membantu saja dan tidak tahu siapa koordinator tenda-tenda tersebut.
Selain merugikan para pedagang robohnya tenda tersebut membuat arus lalu lintas di jalan KZ Abidin I macet total beberapa saat.
Sementara itu Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai Bengkulu, Sudiyanto SP mengatakan badai yang menimpa Bengkulu ini akan terjadi hingga tiga hari kedepan. Badai yang terjadi ini dikarenakan adanya anomali cuaca dan meningkatnya suhu dipermukaan laut yang memicu terjadinya angin dan membentuk awan. Badai ini merupakan bagian dari siklus cuaca yang terjadi. Dan saat ini kecepatan angin masih berkisar antara 15 sampai 17 knot perjam.
\"Kita harap kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama untuk mereka yang berada didaerah rawan banjir, karena badai yang terjadi disertai dengan hujan. Saat hujan jangan berlindung di bawah pohon terutama jika angin sudah muncul,\" imbau Sudiyanto saat dihubungi BE.(251)