Pedagang Tuntut Pasar Subuh Di-Perda-kan

Jumat 31-05-2013,11:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE - Sekitar 200 pedagang Pasar Subuh bersama puluhan mahasiswa melakukan demonstrasi di depan Kantor Walikota sekitar pukul 15.30 WIB, kemarin. Mereka menggelar orasi dan membentangkan spanduk, mengusung poster-poster dan membagikan selebaran. Mereka menuntut agar Pasar Subuh dilegalkan dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) mengenai Pasar Subuh. \"Hal ini penting agar para pedagang yang berjualan di Pasar Subuh dapat berjualan dengan aman dan tenang, tanpa harus khawatir bila suatu saat dagangan mereka akan dibongkar dan dirampas,\" kata Tedi Cahyano, anggota Gabungan Pemuda Peduli Pasar, saat bertindak selaku koordinator di hadapan massa aksi. Dalam pernyataan resmi dibuat oleh Gabungan Pemuda Peduli Pasar ini dijelaskan, dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 sudah menegaskan bilamana tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun, menurut mereka, sampai sekarang, pemerintah masih gagal memenuhi amanat konstitusi itu. \"Bahkan, sejak jaman orde baru hingga sekarang, pemerintah menjalankan model pembangunan yang berorientasi kapitalistik.  Akibatnya, pembangunan tak menghasilkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Sebaliknya, pembangunan justru menciptakan kesenjangan ekonomi yang luar biasa,\" ujar Tedi. Sebagian besar penggusuran atau pun relokasi di Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu, lanjut Tedi, selalu dilandasi oleh argumentasi yang sangat dangkal, yakni untuk keindahan dan ketertiban kota. \"Padahal, kalau alasannya keindahan dan ketertiban, berarti solusinya mestinya penataan dan pengembangan PKL. Pemerintah seharusnya dapat membangun pasar tradisional yang bersih dan manusiawi, terletak di lokasi yang strategis, lengkap dengan seluruh fasilitas seperti listrik, air bersih, sarana ibadah, dan tempat pembuangan sampah,\" tegasnya. Mendesak Bertemu Walikota Guna menuntut pelegalan Pasar Subuh ini, di depan Kantor Walikota, massa mendesak agar walikota mau menjumpai mereka. Sembari melakukan orasi-orasi, massa yang memenuhi jalanan sempat memblokade sisi utara Jalan S Parman. Awal mulanya, Kepala Satpol PP Ali Armada SH sempat memberikan kesempatan kepada massa aksi untuk mengirimkan 5 orang delegasi untuk bertemu dengan walikota dan menyampaikan aspirasinya. Namun upaya negoisasi ini secara kompak di tolak oleh pedagang yang menuntut agar walikota mau menemui mereka secara langsung. \"Kami tidak akan melakukan tindak kekerasan pak. Datang, turun kesini dan temui kami. Kami tidak bersedia bila hanya sedikit dari kami yang diutus karena kami disini datang bersama-sama,\" kata Edi, salah satu perwakilan pedagang yang menyampaikan orasinya. Setelah berjalan beberapa waktu, massa aksi kemudian memberikan deadline 10 menit kepada walikota untuk turun menemui mereka. Karena hingga waktu yang ditentukan mereka tak kunjung melihat walikota, akhirnya massa aksi membacakan penyataan sikapnya. Para pedagang menyatakan dua sikap mereka. Pertama, mereka menolak relokasi. Kedua, mereka bersedia bekerjasama dengan pemerintah untuk membersihkan lokasi Pasar Subuh tepat pada pukul 08.00 WIB. \"Hanya dua ini permintaan kami dan kami harap pemerintah mau mendengarkan aspirasi kami ini,\" tukas Edi, perwakilan pedagang. Sementara Gabungan Pemuda Peduli Pasar menyatakan sikap, pertama menuntut kepada pemerintah agar melegalkan Pasar Subuh dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Walikota (Perwal) bagi kondusifitas para pedagang Pasar Subuh dalam mencari nafkah. Kedua, menuntut kepada pemerintah untuk meninjau ulang keberadaan mall-mall dan supermarket yang ada di Kota Bengkulu bagi kemakmuran dan kesejahteraan warga kota. \"Kami juga mendesak kepada pemerintah untuk melindungi segenap warga Kota Bengkulu dalam mencari nafkah dan mendukung langkah pemerintah untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan persoalan di Pasar Subuh,\" tandas Tedi Cahyono, perwakilan mahasiswa. Usai menyatakan sikap, massa aksi kemudian secara perlahan meninggalkan Kantor Walikota. Mereka mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan berangsur-angsur bergerak kembali ke Pasar Subuh. Walikota Temui Pedagang Tatkala massa aksi baru tiba di Simpang Lima, Walikota H Helmi Hasan SE turun dari kantornya dan mengimbau agar para pedagang kembali. Dengan menggunakan megaphone, walikota termuda ini memanggil-manggil pedagang untuk mengadakan dialog. Namun hanya sedikit pedagang yang tertinggal dan melaksanakan dialog tersebut. \"Ayo mari berdialog. Siapa yang tidak mendengar berarti kita tahu siapa provokator yang ada di Pasar Subuh,\" ungkap walikota memanggil-manggil massa aksi. Kepada para pedagang yang tertinggal, walikota menjelaskan kembali apa makna dibalik upaya yang ia lakukan tatkala mengundang para pedagang untuk berdialog di Masjid Assalamah, Kebun Bungsu, dua hari yang lalu (29/5). \"Kami ingin kembali bermusyawarah dengan bapak ibu sekalian untuk mencari jalan terbaik bagi kita semua. Bukan untuk menggusur. Kenapa di masjid? Karena kita ingin agar bukan pikiran kotor yang berbicara, namun kita berbicara dengan pikiran yang bersih. Dan kami juga ingin meluruskan, tidak benar bahwa takmir masjid menolak dialog diadakan di masjid. Asisten I dan sejumlah pejabat sudah hadir disana. Justru laporan yang saya terima para pedagang yang menolak untuk berdialog di masjid,\" jelas walikota. Walikota akhirnya memberikan solusi sementara kepada para pedagang yang tersisa bahwa dirinya akan melaksanakan kunjungan ke Pasar Subuh pada pukul 08.00 WIB, hari ini. Hal ini ia nyatakan akan dilakukan secara berkala untuk meninjau langsung komitmen yang ia buat dengan pedagang. \"Sekali lagi kami tidak berniat berbuat dzalim. Kalau kami ingin melaksanakan aturan, kami bisa saja berbuat tegas langsung main paksa karena memang Pasar Subuh tidak ada dasar hukumnya. Tapi kami memilih tidak melakukan hal itu,\" tegas walikota. Usai hearing singkat dengan beberapa pedagang tersebut, akhirnya walikota dan pedagang setuju bahwa kedepan akan diadakan rapat bersama kembali usai kunjungan-kunjungan yang dilakukan walikota ke Pasar Subuh. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait