Wacana Pansus Pilwagub Bergulir

Selasa 28-05-2013,12:31 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU,BE- Paripurna DPRD Provinsi diwarnai dengan aksi walk out 4 anggota DPRD Provinsi. Ini menyusul Ketua DPRD Provinsi H Kurnia Utama yang memimpin sidang paripurna menolak untuk membacakan surat gubernur mengenai pengajuan calon wakil gubernur. Sebelumnya sempat terjadi perdebatan terkait dengan mekanisme pembacaan surat gubernur tersebut. Anggota Fraksi Demokrat Sukmar Nerry  melakukan interupsi saat sekretaris dewan (Sekwan) Sofwin Syaiful tidak membacakan surat masuk. Padahal, surat gubernur pada Jum\'at  (24/5) telah diserahkan ke Sekretariat DPRD Provinsi. \"Kami meminta surat masuk agar dibacakan,\" kata Sukma Nery. Hal senada juga ditambahkan oleh Riza Nisbach yang merupakan sekretaris DPD Demokrat. Anggota Fraksi Demokrat tersebut meminta agar surat gubernur yang mengusulkan wagub dibaca. Tapi sayangnya, Ketua DPRD Provinsi H Kurnia Utama menolak membaca, dengan dalih tidak sesuai dengan agenda rapat paripurna dan akan dibahas terlebih dahulu dengan ketua fraksi. \"Bahwa surat ini akan dibahas terlebih dahulu dengan ketua-ketua fraksi. Kalau dibaca hari ini, tidak sesuai dengan agenda, maka menyalahi tatib,\" kata Ketua DPD Golkar itu. Namun Riza meminta Ketua DPRD itu menunjukan tatib yang dimaksud. Tapi pimpinan sidang tidak bisa menunjukan tatib, sehingga interupsi makin melebar. H Suharudin H Derus juga melakukan interupsi. \"Ada surat masuk mengenai usulan wagub, maka kami meminta kepada pimpinan untuk mengizinkan sekretariat dewan untuk membacakan surat masuk,\" katanya. Dia mengatakan jika selalu dilakukan penundaan, semakin banyak anggaran tidak bagus. \"Maka saya minta dibacakan, agar semua dapat mengetahuinya,\" katanya. Anggota Fraksi Perjuangan Rakyat Syafrianto Daud menilai ada yang aneh dengan tidak dibacanya surat masuk tersebut. Sebab seharusnya setiap surat yang masuk harus dibaca. \"Ini kok aneh, ada surat gubernur kok tidak dibaca. Ini sidang paripurna tertinggi, kok surat wagub tidak dibacakan, ada apa ini,\" ucapnya. Namun ada juga yang membela pimpinan sidang. Fatrolazi justru mendukung ketua DPRD  untuk menunda pembacaan surat tersebut agar dibahas terlebih dahulu oleh unsur pimpinan fraksi. Hal senada diungkapkan Suharto, agar mengormati ketua dewan terlebih dahulu. \"Tetapi, jika nantinya tidak dibahas, tidak sesuai yang diungkapkan, ya kita akan dobrak, bisa sampai kita membuat mosi tidak percaya dengan ketua,\" jelasnya. Tidak ada titik temu, Ketua DPRD Provinsi Kurnia Utama yang terus melanjutkan sidang, dan tidak mengakomodir usulan dewan, menyebabkan empat anggota dewan yaitu Syafrianto Daud, Suharudin H Derus, Riza Nisbach dan Rahimandani walk out dari sidang paripurna. Tapi, kemudian sejumlah dewan ikut menyusul keluar dari ruang sidang, dan banyak istirahat ngopi dan sarapan di ruang belakang. Ketua Fraksi Perjuangan Rakyat Khairul Anwar menyikapi sikap  ketua, yang dinilai otoriter. \"Sebelumnya tatibnya memang surat masuk harus dibaca. Tapi memang ketua tidak mau, dan menunjukkan sikap otoriter,\" katanya. //Dibaca Hari Ini Sementara itu enam fraksi dan unsur pimpinan menggelar rapat yang diikuti Ketua Fraksi Golkar yaitu Budi Darmawansyah, Firdaus Djailani Ketua Fraksi Demokrat, Parial Ketua Fraksi PAN, Lukman Ketua Fraksi PKS, Khairul Anwar Ketua Fraksi Perjuangan Rakyat dan Rahimandani Ketua Fraksi Raflesia. Serta unsur  pimpinan dewan yang sudah menunggu yaitu Ketua DPRD Kurnia Utama, Wakil Ketua DPRD Elmi Supiati dan Ahamd Zarkasih dan Sekwan Sofwin Syaiful.  Hasil rapat pimpinan dewan dengan ketua fraksi untuk menyikapi surat masuk gubernur yang mengusulkan wagub, disepakati bahwa surat tersebut akan dibaca pada sidang paripurna hari ini. Setelah dibacakan akan disampaikan kepada forum untuk dibuat panitia khusus (Pansus). \"Hasil rapat bahwa untuk Pilwagub disisipkan pada paripuna besok (Hari ini),\" kata Wakil Ketua DPRD Provinsi H Ahmad Zakasih, kemarin. Ditambahkan Ketua Fraksi Golkar Budy Darmawansyah jika pada rapat paripuna hari ini akan dibuat pansus Pilwagub. Sehingga proses Pilwagub nanti akan atur oleh pansus. \"Setiap fraksi mengirimkan dua anggota fraksi untuk masuk pansus,\" ujarnya. Ditambahkan Ketua Fraksi PKS Lukman SP bahwa Pilwagub akan ditentukan dalam sidang paripurna hari ini, apakah anggota DPRD setuju pembuatan pansus. \"Kita akan tawarkan dulu di forum, baru ditindaklanjuti pembuatan pansus,\" katanya. Sebelumnya Gubernur melalui Kepala Biro Admistrasi Pemerintahan Drs.Hamka Sabri sudah menyerahkan dua nama cawagub yaitu Dian Syakroza dan Sultan Bahtiar Najamudin ke DPRD Provinsi pada hari Jumat (24/5). Dian Syakroza saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPR-RI dapil Bengkulu dan Sultan B Najamudin saat ini juga sedang menjabat Anggota DPD-RI Dapil Bengkulu. Sementara itu dari dua cawagub yang diusung partai Demokrat dan PAN, diprediksi Sultan Bahtiar Najamudin akan memenangkan pemilihan Cawagub, tersebut, meningat tim sukses Dian Syakroza tidak terlalu bergerak, bahkan Dian Syakroza sendiri sebelumya pernah mengatakan, ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Demokrat. Jika ia terpilih nanti ia menyerahkannya kepada DPP apakah menjalkan posisi sebagai Wakil Gubernur atau tetap menjadi Anggota DPR RI.  Sementara Sultan B Najamudin yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin terus bergerak melobi kantong-kantong suara di sejumlah Fraksi seperti Golkar, Fraksi Perjuangan Rakyat dan Raflesia Bersatu, Fraksi PAN dan Demokrat. (100)

Tags :
Kategori :

Terkait