Pengalaman kurang menyenangkan dialami CEO MCDonald\'s Corp, Don Thompson. Orang nomor satu di perusahaan restoran cepat saji terbesar dunia itu harus rela dimarahi. oleh seorang putri yang baru berumur 9 tahun.
Seperti dikuti[ abcnews, Minggu (26/5/2013) Hannah Robertson (9 tahun) menuding McDonald\'s telah melakukan penipuan kepada anak-anak untuk terus membeli makanan yang sebetulnya tidak sehat.
Protes tersebut disampaikan Robertson dalam rapat umum pemegang saham tahunan McDonald\'s di di markas besarnya di Oak Brook, Illionoise, Amerika Serikat (AS).
\"Saya kira tak adil bagi perusahaan sebesar ini mencoba menipu anak-anak untuk membeli makanan yang sebetulnya tidak sehat dengan menggunakan mainan dan karakter kartun,\" ujar Robertson dalam sesi tanya jawab pertemuan tersebut.
\"Jika orang tua tak memberi tahu anaknya mengenai makanan sehat mungkin anak-anak akan percaya bahwa makanan sampah (junk food) bagus untuk mereka karena rasanya yang enak,\" tegas Robertson.
Robertson yang didamping ibunya Kia Robertson berharap McDonald\'s menghentikan cara-cara penipuan yang membuat anak-anak memakan produknya.
\"Saya membuat video masakan dengan ibu saya yang ingin memperlihatkan bahwa memakan makanan sehat juga bisa menyenankan dan enak,\" kata Robertson.
Mendengar pertanyaan tersebut, Thompson pun mengapresiasi keprihatinan Robertson sekaligus menyangkat duduhan yang diberikannya. \"Pertama-tama, kami tidak menjual makanan sampah,\" kilahnya.
Thompson mengakui anaknya juga sering memakan McDonald. Kala masih kanak-kanak, putranya yang kini menjadi pemain sepakbola khas AS, juga sering memasak bersama. \"Saya suka memasak dan kami memasak banyak buah dan sayuran di rumah,\" ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Thompson berusaha meyakinkan putri berusia 9 tahun tersebut bahwa McDonalds juga menyajikan buah-buahan dan sayuran dalam menunya. Termasuk juga buah apel dalam produk Happy Meals dan salad seharga US$ 1. Bahkan McDonald\'s berharap bisa menjual produk makanan ini lebih banyak lagi.
Juru Bicara McDonald\'s sendiri menolak untuk berkomentar terhadap kritikan dari putri berusia 9 tahun tersebut.