RATU SAMBAN, BE - Kota Bengkulu menduduki peringkat tertinggi kelulusan siswa SMA sederajat. Dari data yang dikeluarkan di Dispendik Provinsi Bengkulu sedikitnya ada sepuluh sekolah dengan perolehan nilai tertinggi UN dari berbagai mata pelajaran khusus IPA dan IPS.
\"Telah kita rangkingkan sepuluh besar sekolah menegah atas dan SMK dengan perolehan nilai ujian nasional tertinggi di tahun ini. Ke-10 sekolah itu, posisi pertama diduduki SMAN 5, \" ujar penanggungjawab Komputerisasi Dispendik Provinsi Bengkulu, R Wahyu DP MM.
Ke-10 sekolah yang masuk dalam sepuluh besar itu, peringkat pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diraih SMAN 5 Kota Bengkulu nilai UN murni 45.57 kemudian rangking kedua diduduki SMAN 2 Kota Bengkulu dengan nilai total 42,89. Peringkat ketiga SMAN 6 kota Bengkulu dengan nilai 41.66 (Lengkap lihat grafis).
Sedangkan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) peringkat pertama juga diraih SMAN 5 Kota Bengkulu dengan total ilai 44,85. Sedangkan posisi kedua SMAN 1 Kota Padang dengan total nilai UN 41.39 dan ketiga diraih SMAN 1 Bermani Ulu dengan total nilai 41.23. Perangkingan peringkat nilai UN tersebut setelah melalui penghitungan seluruh mata ujian nasional yang dilakukan. Karena prestasi yang telah diraih itu, ia mengharapkan semua pihak untuk terus mendorong upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu peraih nilai UN tertinggi untuk SMA (Bahasa) adalah Muhammad Wahyudi Abdullah (SMAN 4 Kota Bengkulu) dengan perolehan nilai 48.30. Sedangkan mata pelajaran IPA adalah Hamidah Tri Handayani (SMAN 1 Arga Makmur ) dengan nilai 55.20, Aulia Ulfa (SMAN 5 Kota Bengkulu) dengan nilai 55.15, Josi Ayu W Pratama putri (SMAN 5 Kota Bengkulu).
Sementara untuk IPS peringkat pertama hingga ketiga diraih siswa SMAN 5 Kota Bengkulu masing-masing Muhammad Ikrar Cendekia dengan nilai 52.70, Lis Melianan nilai 52.25 dan Rika Nurrizkiana dengan nilai 52.00. Sedangkan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) nilai tertinggi diraih Sinthia Nofianti Sagala (SMKN 1 Kota Bengkulu) dengan nilai 3.14, Erwin Ardiansyah (SMKN 1 Curup Timur) dengan nilai 35.90 dan Robenna Sihotang (SMKN 1 Bengkulu) dengan nilai 35.85.
Nasib 6 Siswa Tergantung
Pengumuman di SMKN 2 masih menyisakan persoalan. Selain sekolah terbanyak siswa tak lulus, sekolah ini juga diketahui sebanyak enam siswa nilainya uji kompetensinya belum keluar. Belum diketahui apa kendala tercecernya hasil uji kompetensi itu sehingga status ke enam siswanya masih menggantung. \"Ya, mereka tadi datang ke sekolah bersama walimuridnya. Nomor kepesertaan telah kita sita, dan status mereka menggantung,\" terang staf Kesiswaan SMKN 2 Kota Bengkulu, Amirudin S.Pd.
Untuk itu, tambahnya pihak sekolah melaporkan dan mengantarkan data nama-nama siswa yang nilainya belum keluar disarankan Dispendik Provinsi agar sekolah membuat surat pernyataan yang ditujukan ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Rencananya Senin usulan itu dikirim ke pusat.
Disingung jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 16 siswa, Amuridn menjelaskan, tingginya angka tidak lulus itu disebabkan ke- 13 orang siswanya telah dinyatakan drop out. Mereka ini telah masuk dalam daftar peserta, sehingga mempengaruhi kelulusan. \"Siswa kita yang murni tidak lulus hanya 3 orang itupun karena mereka tidak ikut US dan ujian kompetensi. Sisanya memang sudah DO,\" terangnya.
Sebelumnya belum keluarnya nilai siswa itu, seperti dijelaskan penanggungjawab Komputerisasi, R Wahyu DP, karena hasil nilai siswa yang tidak dapat diupdate. Oleh karena itulah, pihaknya memberikan waktu selama 1 minggu setelah pengumuman ini bagi pihak sekolah yang ingin melakukan memperbaiki hasil UN yang telah diterbitkan.
\"Silahkan membawa surat rekomendasi dari Dispendik masing-masing, barulah bisa melakukan perbaikan di provinsi. Selain itu juga harus membawa nilai US yang asli untuk membuktikan nilai tersebut diambil dari mana,\" jelasnya.
Persentase Kelulusan Turun
Panitia penyelenggara Ujian Nasional Dispendik Provinsi Bengkulu, Drs Budiyanta menuturkan tingkat kelulusan tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun 2012 tingkat kelulusan sebanyak 99,87 persen sedangkan kelulusan tahun ini hanya 99,22 % . \"Lebih rendah dibandingkan UN tahun sebelumnya,\" katanya.
Pun begitu, dilihat dari jumlah peserta tahun ini mengalami peningkatan tahun lalu 99,66 menjadi 99,68 persen. Turunya persentase kelulusan, bisa disebabkan karena kesiapan peserta, kesulitan soal yang ditingkatkan menjadi 30 paket dan lain-lain. Namun tingkat kelulusan tahun ini hampir membuat sekolah-sekolah swasta justru berupaya semaksimal mungkin dan menghasilkan kelulusan yang maksimal. Mengenai pengumuman ujian kesetaraan atau dikenal ujian paket, Budiyanta belum bisa memaparkan kapan pelaksanaan pengumuman ujian kesetaraan itu. \"Sampai saat ini kita belum mendapatkan petunjuk kapan hasil ujian kesetaraan dikirimkan ke daerah,\" ujarnya.
Ia pun berharap pengumuman bisa dilaksanakan serentak karena ujianpun serentak. Namun ia tak dapat berbuat banyak karena semua ketentuan ujian kesetaraan langsung dari pusat. (247)