PASAR MANNA, BE – Perairan Samudera Hindia yang akhir-akhir ini mencapai ketinggian hingga 3-4 meter nyaris saja menelan korban.
Kemarin (22/5) pagi, perahu nelayan Bengkulu Selatan yang digunakan Yana (40), warga Kelurahan Pasar Bawah dan Edi (38), warga Desa Ketaping dihantam ombak saat mereka pulang dari melaut di perairan Pantai Pasar Bawah.
Kapal tersebut terpental, kemudian terbalik sehingga menyebabkan sebagian besar ikan hasil tangkapan keduanya hilang.
Setelah kapal itu terbalik, Yana yang memang sudah mengenakan baju bisa berenang ketepian. Sementara Edi yang tidak mengenakan baju pelampung, selamat setelah berpegangan di atas fiber tempat penyimpan ikan hasil tangkapan.
Namun karena kelelahan, Edi pingsan saat sampai ke tepian pantai dan akhirnya ditolong oleh warga.
Yana dan Edi, yang kesehatannya sudah mulai pulih, menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 Wib. Saat itu keduanya hendak pulang dan masuk ke muara Sungai Air Manna. Namun tiba-tiba mesin perahunya macet. Saat mesin macet itulah posisi badan perahu melintang dan akhirnya dihantam ombak setinggi 5 meter. Keduanya kemudian terpental, sedangkan perahunya menjauh dari muara sungai hingga mencapai 1 km.
Untung saat itu para nelayan lainnya sudah mulai pulang dari melaut dan warga langsung membantu mengevakuasi perahu nelayan tersebut. Di sisi lain, akibat kecelakaan itu korban mengalami kerugian mencapai Rp 4 juta sebab sebagian ikan tangkapannya banyak yang hilang. “Saat kami berusaha menghidupkan mesin, ternyata mesin kapal kami gangguan lalu tanpa kami duga ombak besar menghantam kapal kami hingga kamipun terpental, beruntung kami bisa selamat dan ada sebagian ikan kami yang tangkap bisa diselamatkan dan selebihnya sudah hilang,” terangnya.(369)