CURUP, BE - Lomba Bekulo menjadi salah satu rangkaian lomba yang dipertandingkan dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Curup ke 133 tahun. Kegiatan yang berlangsung di gedung Balai Pertemuan itu, diikuti 13 kelompok pelajar tingkat SMA/SMK utusan kecamatan, serta 3 kelompok peserta utusan perguruan tinggi STAIN Curup, STIPER Rejang Lebong dan Akademi Keperawatan.
Ketua Badan Musyawarah Adat Kabupaten Rejang Lebong M Ra\'uf kepada Bengkulu Ekspress, Selasa (21/5) mengungkapkan, Bekulo merupakan cara berasan atau berembuk atau musyawarah secara kekeluargaan yang berkaitan dengan urusan pernikahan adat Rejang dan Lembak, yaitu suatu prosesi kegiatan dalam rangka merajut ikatan tali pernikahan secara lahir dan bathin antara Bujang dan Gadis, dan juga sekaligus untuk menyatukan keluarga antara kedua belah pihak besan.
\"Untuk pertama kalinya tahun ini semua peserta diikuti oleh remaja, tidak seperti selama semua peserta perwakilan kecamatan yang sudah berumur,\" kata Ra\'uf.
Dengan terlibatnya peserta tingkat pelajar dan masih remaja tersebut, harapannya budaya Bekulo bisa terpelihara dan bisa dipahami oleh remaja, bagaimana sebuah pernikahan dilakukan. \"Alhamdulillah, semua peserta cukup fasih melakukan ritual Bekulo, kita harapkan tahun berikutnya akan semakin banyak peserta tingkat pelajar yang berpartisipasi,\" kata Ra\"uf.
Pantauan wartawan, lomba Bekulo tersebut diikuti antusias oleh para peserta, setiap kelompok peserta yang terdiri dari 8 hingga 10 orang melakukan ritual berasan dalam waktu 30 menit. Lomba Bekulo tersebut, tidak hanya diikuti peserta dari Kecamatan Curup, namun peserta dari wilayah calon Kabupaten Lembak juga ikut berpartisipasi, diantaranya peserta dari Binduriang, Padang Ulak Tanding dan Kota Padang. (999)