Mengunjungi Bendungan Seluma
Di tengah bendungan terdapat jembatan beton permanen sepanjang 10 meter lebih untuk penyeberangan kendaraan roda. Terdapat pula padang rumput yang luas yang bisa dijadikan lokasi parkir dan hutan yang bisa dijadikan lokasi bersantai. Lokasi Bendungan dikelilingi pemukiman penduduk dan jalan lintas Bengkulu-Jakarta serta jalan penghubung lingkungan Tais.
Tapi, ketika berada di objek tersebut seakan berada pada suasana air terjun buatan sekaligus seakan suasana waduk alami. Karena kondisinya didominasi banguna bekonstruksi kaya teknologi, tapi tak dilengkapi dengan fasilitas dan penataan lokasi untuk yang menarik dikunjungi.
Setiap sore, Bendungan Seluma lumaian ramai dikunjungi anak-anak muda. Bila dipenghujung pekan, pengunjung bertmbah, hingga diperkirakan mencapai ratusan orang.
Cuma pengunjung terlihat hanya hilir mudik atas motor atau mobil mengitari bendungan sembari menikmati pemandangan alam dan bangunan bendungan. Hanya segelintir pengunjung yang terlihat bersantai di sudut-sudut loaksi yang terdapat sejumlah pohon pelindung.
”Sebenarnya asyik main ke tempat ini. Kami suka sekali kesini sama teman-teman untuk rekreasi. Cidak enaknya, tidak ada fasilitasnya, tidak ada tempat belanjanya, tidak ada hiburannya, cuma bendungannya saja,” tutur seorang remaja putri, Yani (16) pengunjung dari Kecamatan Talo.
Yani bermimpi, andaikan objek rekreasi tersebut disentuh oleh pemerintah daerah, dengan memberi fasilitas infrastruktur wisata, pasti lokasi tersebut akan sangat ramai. Bahkan menjadi sumber PAD Seluma yang baik. Fasilitas yang diidamkan, seperti perhu air untuk wisata air, lokasi parkir, kedai dan sebagainya.
Mengenai objek Bendungan Seluma, Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata (Disporabidpar) Seluma menuturkan saat ini selain dikunjungi warga Tais dan sekitarnya, juga menjadi lokasi favorif bagi pengendara yang melintasi di tais yang ingin beristirahat. (**)