Karena belum bisa bicara, berjalan, dan melakukan segala sesuatu sendiri, bayi hanya bisa menangis. Tangisan bayi merupakan cara yang paling ampuh untuk berkomunikasi dengan orangtuanya. Melalui tangisan, bayi memberi tanda kepada orangtuanya bahwa ia membutuhkan sesuatu atau pertolongan lain. Dan secara biologis, seorang ibu sudah terprogram untuk segera merespons tangisan bayinya dengan cepat. Namun, seorang ibu baru biasanya masih sering salah mengenali makna tangisan bayinya. Akibatnya, bayi akan tetap menangis walaupun sang ibu sudah berusaha memberikan apa yang diinginkannya (menurut mereka). \"Bayi yang menangis itu bukan hanya berarti ia lapar,\" ungkap Ifa Amiruddin dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Selain karena lapar, ada beberapa penyebab mengapa bayi menangis. 1. Merasa tak nyaman Ketika merasa tak nyaman dengan kondisi tubuhnya, seperti popoknya basah, baju yang terlalu ketat, kasar, atau gatal, bayi juga akan sering menangis. Kondisi lain yang terjadi di sekitarnya seperti suasana kamar yang terlalu terang atau gelap, bosan dan tidak ingin ditinggal sendirian, juga akan membuatnya protes melalui tangisan. Untuk menghindari bayi sering menangis, buatlah kondisinya senyaman mungkin dengan kondisi pakaian dan ruangan yang sesuai dengannya. 2. Kepanasan atau kedinginan Karena kulitnya yang masih tipis, maka bayi cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Namun bayi yang baru lahir belum bisa mengatur perubahan suhu tubuhnya sendiri. Maka bayi berharap melalui tangisannya, orangtua mereka bisa membantu mengatur suhu tubuh mereka dan membuatnya lebih nyaman. \"Untuk tahu apakah bayi kedinginan atau kepanasan jangan gunakan suhu telapak tangan dan kaki bayi sebagai tolak ukurnya. Karena tangan dan kaki memang cenderung lebih dingin dibandingkan anggota tubuh lainnya,\" tambahnya. 3. Minta digendong Pada dasarnya semua bayi selalu ingin didekap oleh orangtuanya. Kontak kulit bayi dan orangtua ini diperlukan untuk menghadirkan suasana yang nyaman bagi bayi. Ifa menambahkan, ada penelitian yang membuktikan bahwa para ibu yang bisa menggendong bayi mereka ke mana-mana biasanya bayinya akan lebih jarang menangis. 4. Mengantuk Kadangkala bayi tidak dapat jatuh tertidur sendiri, sehingga mereka menangis karena membutuhkan bantuan untuk membantu mereka tertidur. Ketika menjelang sore atau malam hari, bayi biasanya menjadi lebih rewel dan sering menangis. Hal ini menandakan bahwa mereka sudah merasa lelah dan cukup beraktivitas di hari itu. 5. Sakit Bayi menangis juga bisa disebabkan karena mereka sedang sakit. Ini juga bisa menjadi pertanda bahwa kemungkinan mereka akan terserang penyakit. Ketika mereka rewel karena sakit, Anda juga harus memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Karena bisa jadi bayi yang masih menyusu ini alergi dengan makanan yang sedang dikonsumsi, alergi pada obat yang dikonsumsi ibu, atau ibu terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol. 6. Percepatan pertumbuhan Percepatan pertumbuhan (growth spurf) terjadi ketika bayi mengalami lonjakan pertumbuhan fisik, otak, dan motoriknya. Ketika mengalami fase ini, bayi membutuhkan ASI lebih banyak sehingga menyusu lebih sering. Dan ini akan menyebabkan mereka sering menangis. Periode percepatan pertumbuhan ini biasanya terjadi pada bayi usia 7-10 hari, 4-6 minggu, 3-4 bulan, enam bulan, dan sembilan bulan. Periode percepatan pertumbuhan ini berlangsung antara 2-5 hari.(**)
Kenapa Si Kecil Rewel Terus?
Minggu 19-05-2013,11:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :