Hidup Sebatangkara, Hanya Ditemani Hewan Peliharaan

Jumat 17-05-2013,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 

Bersama hewan-hewan itulah, Wayan tinggal di rumah berdinding dan berlantai papan bantuan rehabilitasi sosial RTLH dari Depsos RI TNI tahun 2009 lalu.

 

Wayan tak memiliki suami dan anak-anak, sehingga untuk makanan kesehariannya hanya mendapatkan bantuan dari orang lain. \"Saya seorang diri, suami saya sudah minggat pulang ke Bali, meninggalkan saya karena tak memiliki keturunan,” ujar Wayan yang dulunya merupakan transmigrasi asal Bali.

 

Mirisnya lagi, Wayan yang tinggal tepat di belakang rumah Wakil Bupati Kabupaten BU Ir Mi\'an tak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.

 

Rumah berukuran 3 M x 3 M itu tampak lusuh dan kotor yang dipenuhi kotoran ternaknya. Ruang dapur dan tempat tidur tampak menyatu.

 

Pada malam hari Wayan bisa tidur di dipan dengan kasus tipis. Untuk penerangan dia hanya menggunakan senter dan lampu minyak tanah.

 

Sementara untuk makannya diantar keponakannya yang masih peduli. Karena di rumahnya tidak memiliki tempat buang air, setiap akan buang air besar atau kecil, Wayan membawa cangkul kemudian membuat lubang. Wayan mengaku sempat diajak tinggal bersama keponakannya, namun dia menolak dengan alasan memiliki ternak.

 

Saat ini, nenek berusia ratusan tahun itu mengaku dalam keadaan sakit. Dia merasa kalau kesehatannya sudah menurun dan mengalami sesak nafas. Dia berharap di usianya yang sudah senja itu, Pemkab BU menempatkan dia di rumah panti jompo. “Saya berharap, di usia yang sudah tua ini saya bisa tinggal di panti jompo bersama orang tua lainnya,” harap Wayan.(***)

Tags :
Kategori :

Terkait