Relokasi Didukung Penuh Pimpinan Daerah

Rabu 15-05-2013,12:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Daerah Kota Bengkulu berkumpul di ruang walikota, kemarin. Diantaranya adalah Walikota H Helmi Hasan SE, Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda, Kajari Suryanto SH, Kapolres AKBP H Joko Suprayino SST MK, Wakil Ketua I DPRD Irman Sawiran SE, Wakil Ketua II DPRD Sandi Bernando SSos, perwakilan Kodim 0407, perwakilan Lanal dan sejumlah kepala dinas di instansi Pemda Kota Bengkulu dan perwakilan pedagang Pasar Subuh.

Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE usai pertemuan diantara mereka menyatakan, para pejabat yang berkumpul telah menyepakati akan mendukung rencana relokasi Pasar Subuh ke Pasar Baru Koto II. \"Tadi sudah kita bahas dan kesimpulannya bahwa memang Pasar Baru Koto II lebih baik, representatif dan manusiawi. Untuk itu relokasi Pasar Subuh tetap akan dijalankan,\" cetus Helmi.

Adapun persoalan pokok yang mendorong penolakan pedagang, lanjutnya, sudah disimpulkan adalah karena kondisi Pasar Baru Koto II yang sepi dari pembeli. Karenanya kesepakatan penting lainnya yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut kata Helmi adalah komitmen bersama untuk meramaikan Pasar Baru Koto II dengan melakukan mobilisasi umum ke pasar yang dikenal sepi tersebut.

\"Besok (hari ini, red) jam 8 kita semua, baik Pemda Kota, DPRD Kota, Kapolres, Kodim, Lanal, Satpol PP, pokoknya semua, akan berbelanja ke Pasar Baru Koto II menggunakan angkot dari kantor masing-masing. Semua instansi telah bersepakat mengenai hal ini. Jadi jangan khawatir lagi dagangan tidak laku. Kami ingin pedagang dapat hidup lebih baik lagi dan sejahtera. Himbauan yang sama kami sampaikan kepada seluruh warga kota untuk bersama-sama berbelanja ke Pasar Baru Koto II,\" sampainya.

Dalam penyampaiannya itu Helmi juga menegaskan mengenai komitmen Pemda Kota untuk menampung kembali para pedagang Pasar Subuh apabila dalam waktu 3 bulan dagangan mereka di Pasar Baru Koto II tidak laku. \"Silahkan kembali berjualan di Pasar Subuh kalau nanti disana (Pasar Baru Koto II, red) tidak laku. Mari kita bukan hati dan pikiran kita.

Tujuan Pemda Kota untuk melakukan relokasi ini semata-mata untuk berupaya menjadikan Kota Bengkulu sebagai kota yang bersih, sehat, aman, nyaman. Jadi kami minta tolong kepada masyarakat agar mau berbelanja ditempat yang tepat. Ajak sanak famili kita ke Pasar Baru Koto II. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Rakyat harus ikut serta,\" jelas Helmi panjang lebar.

Helmi juga mengingatkan agar warga masyarakat menghormati aturan yang berlaku. Ia juga mengajak kepada seluruh pejabat yang hadir untuk sama-sama menegakkan wibawa pemerintahan. \"Jangan sampai pemerintah kalah dengan premanisme, jangan sampai pemerintah tunduk pada kepentingan pribadi,\" tegasnya.

Ditegaskan pula oleh walikota yang solatnya senantiasa tepat waktu ini, pihaknya meminta kepada aparat keamanan untuk tidak melakukan tindakan represif dalam melaksanakan relokasi. Ia juga menampik bahwa kepentingan dibalik relokasi adalah karena adanya kepentingan pengusaha Pasar Minggu Squere. \"Ini semua demi menenggakkan aturan hukum.

Tumpukan pasir dan material bangunan yang ada disana memang untuk mendirikan tembok. Tapi aka kita bongkar kembali apabila pedagang di Pasar Baru Koto II sepi dan mereka boleh berjualan kembali di Pasar Subuh,\" tukasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kebun Dahri, Asmiar Amir SSosI mengungkapkan, bila Pemda Kota menemui kendala lagi, maka Pemda Kota sebaiknya mengumpulkan seluruh pedagang Pasar Subuh atau setidaknya perwakilan pedagang yang terkemuka. Asmiar menyarankan agar pemerintah dapat meyakinkan pedagang dengan melakukan langkah-langkah sosialisasi dalam pembicaraan yang santun, damai dan menyejukkan, sehingga relokasi tidak terkesan dipaksakan.

\"Yang mereka khawatirkan itu sebenarnya mereka terpisah jauh dengan para pelanggan lama mereka. Mungkin akan ada insiden-insiden dan gejolak-gejolak kecil. Makanya pemerintah harus santun menyadarkan mereka. Tidak mungkin mereka semua ikhlas dengan relokasi pada awalnya. Namun setelah mereka mulai nyaman di Pasar Baru Koto II dan jual beli mereka lancar, perlahan-lahan mereka pasti akan mendukung program pemerintah,\" jelasnya.

Ia juga berharap agar pemerintah mau membantu memindahkan lapak dan jualan pedagang Pasar Subuh ke Pasar Baru Koto II. Sebab, Asmiar bilang, pemindahan ini memerlukan sarana dan prasana yang memadai. \"Mungkin mereka berat kalau disuruh menggotong lapak dan dagangan mereka sendiri. Jadi kalau bisa pemerintah ikut membantu memindahkannya secara gratis,\" harapnya. (009/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait