Model Vitalia Anggap Malaikat, PKS Sebut Penjahat

Sabtu 11-05-2013,12:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Ahmad Fathanah, ‘’Hobi’’ Dekati dan Bagi Harta ke Wanita Cantik Kisah ‘’hobi’’ Ahmad Fathanah, tersangka kasus suap impor daging sapi, mendekati wanita cantik seakan tak ada habisnya.

Selain “keberhasilannya’’ mendekati artis, model cantik dan seksi, pengembaraannya juga dibumbui cerita betapa royalnya memberi barang mewah seperti mobil dan perhiasan.

Bahkan, teman dekat sang istri pun jadi korban. Dari mana ia mendapatkan uang untuk semua itu?

Benarkah hasil ‘’menjual’’ pengaruh Luthfi Hasan Ishaaq saat menjadi Presiden PKS? Mulanya Sefti Sanustika, istri resmi Ahmad Fathanah sejak Desember 2011 lalu berang bukan kepalang mendengar informasi suaminya berhasil mendekati teman dekatnya, Tri Kurnia Rahayu.

Bukan hanya itu, Artis Dangdut itu juga diberikan Mobil Honda Freed dan sejumlah perhiasan, seperti lazimnya wanita-wanita cantik lain yang berhasil didekati Ahmad Fathanah.

Sefti mengaku dikianati, bahkan merasa ditikam dari belakang. Tapi kemudian, Sefti melunak dan mengaku sudah memaafkan Tri teman dekatnya tersebut.

‘’Dia minta maaf sambil nangis-nangis,’’ tuturnya. Setelah itu, dia mengaku lega karena Tri sudah menjelaskan semuanya. Dia juga meyakinkan pada Sefti kalau hubungannya dengan Fathanah hanya sebatas teman.

Sebelum Tri melaporkan pemberian itu, ada perempuan lain yang terlebih dahulu mengembalikan mobil. Dia adalah Vitalia Shesya, seorang model yang mendapat Honda Jazz dan jam tangan mewah. Belakangan diketahui kalau hadiah itu tidak gratis, Fathanah pernah mencoba mempersunting Vitalia.

Vitalia kemudian blak-blakkan di media menyebutkan, kalau lamaran Fathanah ditolak. Vita mengaku, selain mobil, dia juga diberikan sejumlah perhiasan berharga.

Namun begitu, sebulan berkenalan dan gagal mengajak nikah siri, Fathanah tetap dianggap Vitalia sebagai malaikat. ‘’Mas Ahmad seperti malaikat bagi saya, dia orangnya baik, terutama kepada anak-anak’’ ucapnya. Kisah hobi mendekati wanita cantik juga diungkapkan sopir pribadi Ahmad Fathanah, Syahruddin.

Syahruddin mengakui kalau bosnya tersebut suka berburu wanita cantik. Itu diungkapkannya saat menjadi saksi dalam sidang dengan dua terdakwa kasus impor sapi, yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendy.

Syahruddin mengemukakan bahwa pernah mengantarkan Fathanah ke Hotel Kaisar di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Itu terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB pada 16 Januari 2013. Tujuannya adalah sebuah kafe dangdut yang ada di lantai dasar hotel tersebut.

Ternyata, Fathanah menjemput seorang perempuan yang tidak diketahui nama dan profesinya. Ia hanya mengangguk dan menginjak pedal gas menuju hotel lain di Cikini, Jakarta Pusat.

Tidak lama setelah Fathanah dan perempuan itu turun, ponselnya berdering. ‘’Kalau ibu telepon, bilang saya di DPP PKS,’’ pesan Fathanah.

Seperti diketahui, selama ini sudah ada beberapa perempuan yang dikaitkan dengan Fathanah. Pertama, adalah Maharany Suciyono yang ditangkap bersama Fathanah saat operasi tangkap tangan bersama uang Rp 10 juta. Lantas, ada Ayu Azhari yang menerima total uang sekitar Rp 37 juta.

Bagaimana dengan sikap Fathanah yang gampang ‘’membuang’’ uang untuk wanita lain? Sefti mengaku pasrah dan tidak merasa ditipu Fathanah. Dia memilih untuk percaya kepada perkataan suaminya yang menyebut semua perempuan itu sebagai teman. Termasuk fasilitas plus seperti mobil, uang, atau perhiasan jika menjadi teman suaminya.

‘’Enggak (tertipu, red). Bapak baik kok orangnya. Baik banget malah. Tetap berpikir positif saja,’’ ungkapnya. Lantas dia menyebut kalau hingga saat ini dia adalah satu-satunya istri Ahmad Fathanah. Alasannya, saat meminang dirinya pria asal Makassar itu mengaku duda.

Dari mana Ahmad Fathanah mendapatkan banyak uang? Yang jelas, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat transaksi keuangan rekening Ahmad Fathanah terbilang besar.

Kepala PPATK Muhammad Yusuf, sudah menyerahkan laporan analisis keuangan Ahmad Fathanah ke KPK. Di antaranya disebutkan, kurun waktu 2011, tercatat angka arus keuangan Rp20-25 miliar di rekeningnya. Dan disebutkan pula, terdapat pula aliran dana dari Ahmad Fathanah ke rekening LHI.

Apakah uang banyak diperolehnya dari kedekatan dengan para petinggi PKS? Apalagi dengan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq? Bagaimana sebenarnya hubungan Ahmad Fathanah dengan Lutfi.

Sefti Istri Fathanah menyebut kalau keduanya mulai saling kenal sejak kuliah. Hubungan pertemanan yang cukup lama itu membuat keduanya berkawan akrab hingga kini.

‘’Teman dekat, teman kuliah,’’ ujarnya saat menjenguk Fathanah di gedung KPK, Kamis (9/5). Meski mereka berteman akrab, Sefti yang tampak cantik dengan baju dan kerudung warna merah muda itu mengaku tak terlalu mengenal LHI. Namun, dia tidak mau mengomentari terlalu dalam hubungan keduanya.

Begitu juga saat disinggung mengenai kasus yang menimpa suaminya. Sefti yang datang ke KPK sekitar pukul 10.00 WIB itu mengatakan keluarganya tetap bersabar. Dia mengikuti anjuran suaminya untuk menganggap apa yang menimpa pada keluarga mereka sebagai bentuk cobaan dan usaha untuk menzalimi. ‘’Seperti yang Bapak bilang. Kami berdoa saja,’’ ujarnya.

Saat disinggung mengenai harta Fathanah yang begitu banyak, Sefti menjelaskan bahwa semua itu didapat dari keringat suaminya sendiri. Versinya, Fathanah adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Namun, dia tidak menjelaskan dengan rinci bidang usahanya.

‘’Tanyakan kepada Bapak saja,’’ pintanya. Internal PKS sendiri menganggap Fathanah sebagai penjahat dan tidak berafiliasi sama sekali dengan partai. Ketua DPP PKS Bidang Humas, Mardani Ali Sera menyatakan, Ahmad Fathanah sebagai penjahat sekaligus makelar.

‘’Dia bukan pengurus PKS, mengaku-ngaku banyak kenal orang PKS. Dia itu penjahat, makelar. Karena dia, nama baik PKS yang kami bangun susah payah menjadi runyam,’’ ujarnya.

Murdani mengatakan, kedekatan Ahmad Fathanah dengan LHI hanya hubungan pribadi, tidak adanya kaitan dengan partai. Namun ia meyakini, kedekatan itu dimanfaatkan Fathanah untuk menjual pengaruh ke banyak pihak. ‘’Padahal, sampai sekarang pengurus PKS tidak pernah tahu siapa itu Fathanah,’’ tegasnya.

Terpisah, usai menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Ketua KPK Abraham Samad memastikan pihaknya bakal melanjutkan upaya eksekusi mobil milik LHI.

Ia mengatakan tak ada kompromi untuk penyitaan. ‘’Akan ada usaha represif. Targetnya 1-2 hari ke depan mereka (PKS, red) harus menghormati hukum,’’ tuturnya.

Ia yakin, PKS akan konsisten dengan pernyataanya untuk tidak menghalangi upaya pengamanan aset. Samad menyindir kalau PKS memahami hukum, harusnya mematuhi hukum tersebut. Apalagi, sebagai partai yang mengaku memiliki kesadaran akan hukum, tak ada alasan bagi PKS untuk tak menghormati hukum.

KPK sebenarnya bisa memperkarakan pihak yang mencoba menghalang-halangi penyidik. Itu tertuang pada Pasal 212 KUHP yang membicarakan tentang menghalangi petugas dalam menjalankan kewenangan yang sah. Namun, Samad belum berpikir untuk menggunakan pasal itu. ‘’Belum berpikiran ke pasal,’’ tegasnya.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait