Seminar dengan tema \"Konsepsi Chek and Balances Hubungan Antar Lembaga Negara\" ini juga dihadiri oleh pimpinan MPR RI, Dipl Ing Bambang Soeroso, anggota DPR RI Fraksi PKS KH Bukhori Yusuf LC MA, Rektor Unib Prof Ir Zainal Mukhtamar PhD, Wakil Walikota Bengkulu Ir Patriana Sosialinda, Plt ketua KPU Kota Bengkulu Dra Sri Martini, dan 100 peserta dari Unib.
“Seminar ini pengkaji mengenai sistem ketatanegaraan Negara RI, dan hubungan antar lembaga negara. Hal ini bertujuan untuk menjalankan peran serta fungsinya masing-masing,” Kata Ketua Pimpinan MPR RI, Bambang Soeroso.
Ia mengungkapkan, hubungan antar lembaga negara memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan bangsa. Untuk itu, menurutnya, perlu dilakukan pembahasan dan masukan dari sejumlah kalangan untuk menata negara menjadi yang lebih baik agar memiliki nilai jual di mata lembaga negara lain.
\"Seminar ini bukan hanya membahas persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini, akan tetapi juga akan membahas setiap masukan, kritik dan saran yang diberikan oleh narasumber dan peserta seminar,\" paparnya.
Bambang juga mengungkapkan, MPR RI saat ini tengah fokus melakukan amandemen UUD 1945. Amandemen UU tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dasar negara agar semakin baik menuju Indonesia emas pada 2050 mendatang. \"Meskipun UUD ini sudah 4 kali diamandemen, namun masih butuh amandemen lanjutan untuk menata bangsa dan negera ini,\" ujarnya.
Di bagian lain, Rektor Unib Prof Ir Zainal Mukhtamar PhD, dalam sambutannya mengatakan amandemen UUD yang dilakukan oleh MPR tersebut sangat lah baik untuk membangun sinergisitas antar lembaga, baik dalam maupun luar negeri.
\"Kita memang harus banyak berusaha dan berkompetitif untuk mengejar ketinggalan bangsa dan negara ini, dan kita juga harus menyiapkan generasi muda yang tangguh dan pendidikan sebagai tonggak penentunya,\" ujar orang nomor satu di Unib itu.(400)