Kedatangan warga ini meminta agar pihak PT dapat menerima organisasi ini sebagai penyalur tenaga kerja. Kedatangan rombongan warga ini dengan cara konvoi menggunakan kendaraan roda dua sekitar pukul 09.30 Wib.
Namun saat tiba di kantor PT SBS, tidak semua warga diperkenankan masuk menemui manajer PT SBS. Hanya 4 orang perwakilan yang diperbolehkan, yakni Herman selaku Ketua PUK, Yusman Hadi selaku Wakil Ketua, Jarwan dan Iman Hayadi selaku anggota. ”Kedatangan kami ini ingin mengajukan permohonan kepada pihak PT untuk bermitra,” kata Herman yang diamini Yusman Hadi dan kedua rekannya yang lain.
Dikatakannya, organisasi yang mereka bentuk itu pada awalnya atas anjuran pihak perusahaan. Namun setelah pihaknya resmi membentuk organisasi ini, pihak perusahaan tidak bersedia bekerjasama. Oleh Karena itu kemarin pihaknya mendatangi kantor PT SBS dan mempertanyakan alasan penolakan tersebut.
”Kami minta alasan tertulis dasar dari pihak PT menolak bermitra dengan organisasi kami selaku penyalur tenaga kerja bongkar muat buah kelapa sawit, dan kami akan sampaikan hasil pertemuan ini dengan SPSI Provinsi Bengkulu bahkan ke SPSI Pusat,” ancamnya.
Selain itu sambungnya hal yang melatarbelakangi pihaknya membentuk organisasi ini lantaran pihak perusahaan tidak mengutamakan warga lokal khususnya Kecamatan Pino Raya sebagai tenaga kerja di PT tersebut.
Padahal sebelumnya pihak PT telah berjanji akan mempekerjakan warga lokal sebanyak 60 persen dari total tenaga kerja yang ada di PT tersebut. Namun kenyataannya hanya segelintir saja. ”Organisasi kami ini ingin mewadahi calon tenaga kerja potensial di kecamatan Pino Raya, Hanya saja sangat disayangkan,tenaga lokal paling banyak 10 orang saja, dan sisanya dari luar,” Sesalnya.
Sementara itu Manajer PT SBS , Simamora menolak bekerjasama dalam hal perekrutan tenaga kerja. Pasalnya pihaknya mampu mencari sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan dengan cara mengumumkan peluang tenaga kerja.
Jika ada warga yang berminat memasukan lamaran, Simamora mengatakan pihaknya akan menyeleksi tenaga kerja yang terbaik. ”Pokoknya dalam perekrutan tenaga kerja kami bisa mencarinya sendiri, selain itu organisasi yang dibentuk warga tersebut saat ini belum kami butuhkan,” katanya.
Terkait masalah perekrutan tenaga kerja, dirinya membantah jika dikatakan perusahaannya tidak memperhatikan warga lokal. Pasalnya tenaga kerja yang saat ini dimiliki PT SBS, umumnya dari warga lokal yakni warga Kabupaten BS.
”Saat ini tenaga kerja PT SBS sebanyak 80 orang. Dari jumlah itu sebanyak 60 orang warga BS. Artinya sudah 70 persen warga lokal. Memang warga lokal ini tidak hanya warga Kecamatan Pino Raya saja akan tetapi warga Kabupaten BS,” terangnya.(369).