Seperti kesetanan, DI juga nyaris menghabisi nyawa keponakannya sendiri, Topik (22) tak lain merupakan anak sulung Iskandar. Dalam insiden ini, Topik mengalami luka tusuk di paha kanan saat berupaya memberi perlindungan untuk ayahnya dari serangan brutal DI. Warga yang mengetahui kejadian itu tidak berani untuk melerai aksi DI.
Pelaku DI lari setelah melihat Iskandar dan Topik sudah bersimbah darah. Warga yang mengetahui kejadian itu selanjutnya segera membawa korban ke RSUD Curup. Namun Iskandar diduga tewas dalam perjalanan menuju RSUD Curup. Korban mengalami luka tusukan di bagian punggung kiri hingga menembus ke dada.
Kronologis kejadian terjadi begitu cepat. Saat itu kedua korban sedang makan di warung tersebut. Tanpa disangka tiba-tiba saja kedua korban dikejutkan dengan kehadiran DI yang langsung menusukkan pisau ke punggung korban hingga tembus. Tak hanya itu, Di juga menghujamkan pisau yang mengenai paha Topik karena ingin memberi pertolongan untuk ayahnya.
Tak menunggu lama, usai menusuk kedua korban, DI langsung kabur menggunakan mobilnya.\"Saat itu kedatangan pelaku menggunakan mobil tidak disadari korban. Pelaku turun dari mobil lalu menghampiri korban dan langsung menghujamkan pisau. Setelah itu pelaku langsung kabur,\" ujar Kapolres RL, AKBP Edi Suroso, SH melalui Kabag Ops, Kompol Novi Ari Andrian, SH didampingi Kapolsek Curup, Iptu Andika Rama.
Sementara itu, setelah sempat 6 jam melarikan diri, DI akhirnya sekitar pukul 16.15 WIB kemarin, DI didampingi pihak keluarganya menyerahkan diri ke Polsek Curup. \"Pelaku telah menyerahkan diri dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Sejauh ini pelaku masih bungkam mengenai pemicu masalahnya dengan korban. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pelaku diamankan di Polres RL,\" kata Novi Ari.
Hingga tadi malam, menurut informasi jenazah korban sudah dimakamkan kemarin sore di TPU Kepala Curup. Dari versi keluarga, diduga pemicu aksi brutal DI akibat cemburu. Diceritakan kakak pelaku, Husin, konflik tersebut sudah terjadi sejak lama. Sebelum diserahkan ke polisi, DI juga telah mengakui hal tersebut kepada pihak keluarga.
\"Adik saya itu sudah memendam masalah tersebut sejak lama. Dari pengakuannya dulu, korban pernah menelepon istrinya tanpa sepengetahuannya,\" ungkap Husin.
Ditambahkan Husin, aksi tersebut dilakukan DI secara spontan. Ketika itu, DI sedang memesan makanan di warung yang sama. Melihat Iskandar yang sedang makan, entah setan apa yang merasuki pikiran DI hingga naik pitam. Saat itulah DI langsung menghampiri dan menusuk korban.
\"Delapan bulan lalu, adik saya baru keluar dari rumah sakit jiwa. Mungkin masih ada gangguan dalam jiwanya ditambah lagi masalahnya dengan korban, menimbulkan emosi besar dari DI. Sebelum kejadian ini, kami dari pihak keluarga pun sudah berupaya menyelesaikannya secara kekeluargaan, tapi ternyata masih berlanjut,\" cerita Husin. (999)