BENGKULUEKSPRESS.COM – Pemerataan pendidikan kembali menjadi prioritas utama pemerintah pusat. Kali ini, angin segar bertiup ke wilayah barat Provinsi Bengkulu. Melalui program strategis Presiden Republik Indonesia, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran fantastis sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Mukomuko, tepatnya di Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.
Tak hanya menjadi bangunan sekolah biasa, proyek ini diproyeksikan menjadi kawasan pendidikan terpadu pertama di Mukomuko, berdiri kokoh di atas lahan seluas 8,5 hektare. Nantinya, fasilitas pendidikan akan tersedia lengkap, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dalam satu kawasan terintegrasi.
Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu perwujudan nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto, dalam memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok Tanah Air. Kabupaten Mukomuko pun menjadi salah satu dari sedikit daerah di Indonesia yang mendapat kepercayaan menjadi lokasi pembangunan sekolah berkonsep inklusif dan progresif ini.
Asisten III Setdakab Mukomuko, H. Bustari Maller, M.Hum, menjelaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi solusi pemerataan pendidikan, tetapi juga membawa dampak luas terhadap sektor sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
“Sekolah Rakyat ini adalah wujud nyata kehadiran negara di tengah rakyat. Kita tidak ingin ada anak bangsa yang putus sekolah hanya karena alasan jarak atau biaya. Inilah bentuk keadilan sosial untuk semua,” tegas Bustari saat meninjau lokasi pembangunan bersama tim dari pusat.
BACA JUGA:Infrastruktur Mukomuko Rp 20 Miliar Hampir Tuntas, PUPR Targetkan Rampung Akhir Desember
BACA JUGA:Pemerintah Dorong Pekerja Informal Bisa Naik Kelas Lewat Pemberdayaan
Tak sebatas ruang belajar, Sekolah Rakyat dirancang menjadi pusat peradaban baru di Mukomuko. Bustari menyebutkan, selama masa pembangunan hingga beroperasi, proyek ini akan menyerap tenaga kerja lokal, memicu pertumbuhan UMKM sekitar, serta membuka peluang investasi dan ekonomi kreatif.
“Bayangkan dampaknya. Ada kantin, transportasi, penyedia alat tulis, jasa fotokopi, bahkan kontrakan dan kos. Sekolah ini bukan hanya investasi pendidikan, tapi juga investasi sosial dan ekonomi,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Mukomuko sangat aktif dalam mengawal proses ini. Mulai dari penyediaan dan verifikasi lahan, akses jalan, hingga koordinasi teknis dengan kementerian terkait, semua dipersiapkan secara matang agar pembangunan fisik bisa dimulai tanpa hambatan.
Sekolah Rakyat juga membawa misi sosial yang kuat. Dengan sistem inklusif, sekolah ini diharapkan dapat menjadi tempat belajar yang ramah bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera, masyarakat adat, dan mereka yang sempat mengalami hambatan pendidikan.
“Kami berharap ke depan, anak-anak dari petani, nelayan, bahkan buruh harian, bisa menempuh pendidikan hingga jenjang SMA tanpa harus meninggalkan kampung halaman atau mengeluarkan biaya besar,” ujar Bustari penuh harap.
Untuk memuluskan pembangunan, tim dari pemerintah pusat bersama Pemkab Mukomuko telah melakukan survey dan pemetaan lokasi. Fokus saat ini adalah mematangkan rencana teknis, desain kawasan, serta dukungan infrastruktur penunjang.
“Tugas kami adalah memastikan semuanya siap. Kami ingin ketika anggaran dikucurkan, pembangunan bisa langsung jalan tanpa menunggu lagi,” lanjut Bustari.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Mukomuko merupakan contoh sinergi yang ideal antara pusat dan daerah. Pemerintah pusat melalui program Presiden menyiapkan anggaran dan desain besar, sementara pemerintah daerah menjadi pelaksana lapangan yang memastikan keberhasilan eksekusi.