BENGKULUEKSPRESS.COM – Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan produksi padi tahun 2025 dapat surplus dari target 300 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Hingga awal Oktober ini, realisasi produksi padi di Bengkulu telah mencapai 260 ribu ton, dan masih akan terus meningkat seiring masuknya musim tanam kedua.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, luas lahan tanam padi pada musim kedua tahun ini mencapai 17 ribu hektare. Dari luas tanam tersebut, diperkirakan produksi tambahan akan mencapai sekitar 96 ribu ton GKG, yang berarti total produksi di akhir tahun berpotensi melampaui target yang ditetapkan pemerintah daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, optimis bahwa Bengkulu mampu menutup tahun 2025 dengan kondisi produksi padi yang surplus, asalkan tidak ada gangguan cuaca ekstrem, bencana, maupun serangan hama yang berarti.
“Saat ini kita sudah mencapai sekitar 260 ribu ton. Dengan tambahan dari musim tanam kedua, kita optimis bisa surplus dari target 300 ribu ton. Harapannya, proses produksi berjalan lancar tanpa gangguan bencana atau hama,” ujar Rosmala Dewi, Rabu (22/10/2025).
BACA JUGA:Apresiasi Prestasi Desa Kungkai Baru, RBMG dan Pemkab Seluma Pererat Kolaborasi Media dan Pemerintah
BACA JUGA:Gubernur Helmi Sebut Pendamping Desa Berperan Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi
Lebih lanjut, Rosmala menegaskan bahwa capaian produksi padi yang surplus ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional dan daerah, serta mengurangi ketergantungan pada impor beras.
“Jika produksi padi kita terus meningkat, tentu kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dari hasil petani sendiri. Ini menjadi langkah penting menuju kemandirian pangan,” tambahnya.
Dengan target surplus tersebut, Pemprov Bengkulu akan terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui program pendampingan petani, penyediaan sarana produksi, serta pengendalian hama terpadu di seluruh wilayah kabupaten dan kota.