Jaga Stabilitas Harga, Bulog Bengkulu Beli Gabah Langsung dari Petani

Jumat 26-09-2025,16:00 WIB
Reporter : Anggi Pranata
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Perum Bulog Kanwil Bengkulu memastikan siap turun langsung ke lapangan untuk membeli Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga fan memperkuat cadangan beras. 

Disampaikan Kepala Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial, bahwa penyerapan gabah dilakukan melalui berbagai mekanisme dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun secara komersial. 

“Gabah yang kami serap adalah gabah yang sudah cukup umur panen, sehingga kualitas tetap terjamin dan petani memiliki kepastian pasar. Penugasan ini menjadi bukti nyata perlindungan bagi petani sekaligus dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah,” jelas Dody. 

Hingga saat ini, Bulog sudah mulai menyerap gabah di Kabupaten Mukomuko, khususnya di Kecamatan Lubuk Pinang, Air Majunto, dan XIV Koto. Ke depan, proses pembelian akan diperluas ke seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu.

Bulog juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan penyerapan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta tata kelola yang baik (good governance). 

BACA JUGA:Wajah Baru Duduki Posisi Eselon II Pemkab Rejang Lebong

BACA JUGA:Pengerukan Alur Pelabuhan Bengkulu Terkendala Selang Mengapung

“BULOG akan membeli gabah langsung dari petani jika harga di lapangan sama dengan atau lebih rendah dari Rp 6.500 per kilogram,” tambah Dody.

Sebagai informasi, kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari mandat Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui surat nomor 257/TS.03.03/K/9/2025 tertanggal 18 September 2025, yang menugaskan Bulog melaksanakan pengadaan gabah dan beras di Semester II Tahun 2025.

Dengan penugasan ini, Bulog kembali memperlihatkan perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Selain memberikan keuntungan bagi petani, penyerapan gabah juga memperkuat stok beras pemerintah sebagai jaminan stabilitas pangan.

Optimisme bahwa panen gadu 2025 akan menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah, petani, dan Bulog kini semakin kuat. Program ini diharapkan menjadi bukti nyata bahwa kemandirian pangan bangsa bisa terwujud melalui kerja bersama.(**)

Kategori :