BENGKULUEKSPRESS.COM – Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting di Kota Bengkulu. Menurutnya, pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif semua lapisan masyarakat, mulai dari keluarga, RT, hingga perangkat pemerintah di tingkat kelurahan.
“Semua harus terlibat, dari RT, kader, hingga masyarakat luas. Stunting bisa dicegah sejak dini jika semua sadar dan peduli,” ujar Dedy saat menghadiri sebuah kegiatan di Kelurahan Sumur Meleleh belum lama ini.
Dedy menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan stunting sejak dini, terutama bagi pasangan muda dan ibu hamil. Ia juga menyoroti bahwa salah satu penyebab stunting adalah sanitasi yang buruk serta pengelolaan limbah domestik yang tidak memadai. Hal ini dapat menyebabkan tingginya risiko penyakit infeksi pada anak-anak, yang kemudian mengganggu penyerapan nutrisi dan berujung pada stunting.
“Sanitasi yang buruk, kualitas air yang tidak layak konsumsi, serta lingkungan yang tidak sehat menjadi faktor pemicu utama stunting. Jika air limbah tidak dialirkan dengan baik dan sumur berada terlalu dekat, maka air bisa terkontaminasi dan berbahaya bagi anak-anak,” jelasnya.
BACA JUGA:Danau Bak Blau, Permata Biru di Pulau Enggano yang Siap Jadi Destinasi Wisata Andalan
BACA JUGA:Kantor Penghubung Provinsi Bengkulu Akan Dibangun di Desa Apoho, Pulau Enggano
Dalam hal ini, kehadiran program Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) menjadi salah satu solusi nyata. Program ini tidak hanya memperbaiki sistem sanitasi, tetapi juga turut membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih bagi masyarakat.
“SPALD-S adalah bagian dari upaya kita mencegah stunting. Ini menyangkut kualitas air, drainase, dan sanitasi yang semuanya berdampak langsung pada kesehatan anak-anak. Kalau air yang dikonsumsi tercemar limbah, efeknya bisa sangat buruk terutama untuk balita,” tegas Dedy.
Ia pun kembali mengingatkan agar program-program seperti SPALD-S dijaga, dimanfaatkan, dan didukung oleh masyarakat agar manfaatnya bisa dirasakan secara jangka panjang. Dengan adanya kesadaran kolektif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, RT/RW, dan pemerintah kelurahan, Dedy optimistis angka stunting di Kota Bengkulu bisa ditekan secara signifikan.
“Kalau semua bergerak, saya yakin kita bisa menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas untuk masa depan Kota Bengkulu,” demikian Dedy.(**)