BENGKULUEKSPRESS.COM - Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Wawali Ronny PL Tobing melakukan peninjauan di Pasar Barukoto I dan Pasar Barukoto II, Senin 3 Maret 2025.
Dalam peninjauan tersebut, Dedy-Rony juga didampingi Sekda Arif Gunadi, Asisten II Sehmi, Kepala BPKAD Yudi Susanda, Kadis PU Noprisman menemui pedagang dan melihat langsung apa saja yang perlu diperbaiki di pasar tersebut.
"Ini termasuk program 100 hari kerja. Kita akan menata pasar, kita mulai dari pasar yang paling lama pasar Barukoto. Designnya saya minta pak kadis (PU) segerakan. Kemudian untuk anggaran Insya Allah sudah kita siapkan," ujar Dedy saat diwawancarai.
Dedy menargetkan renovasi pasar Baru Koto selesai dalam 100 hari kerja.
"Insya Allah dalam 100 hari kerja ini sudah selesai kita buat sebagus mungkin, senyaman mungkin. Meja-meja pedagang juga akan kita bikin rapi. Intinya membuat pedagang nyaman dan pembeli juga nyaman," jelas Dedy.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Kumpulkan Pimpinan OPD Pemprov Bengkulu, Tak Sejalan Siap-siap Dimutasi
BACA JUGA:HUT Astra ke-68, Grup Astra Bengkulu Gelar Aksi Sosial
Dari peninjauan yang dilakukan dan berdasarkan keterangan dari pedagang setempat, Dedy menemukan memang ada beberapa item yang perlu diperbaiki, terkhusus di pasar Barukoto II.
"Pertama drainase, karena drainase jadi akar masalah. Kemudian lahan parkirnya sudah sangat tidak layak, atap banyak yang bocor, selanjutnya meja akan kita buat yang rapi. Jadi nanti lampunya terang, kalaupun panas nanti kita tambah kipas," tambah Dedy.
Dari pasar Baruko II, Walikota dan Wawali menuju pasar barukoto I. Di sini Dedy mengatakan bahwa Pemkot Bengkulu akan menata pasar Barukoto I menjadi lebih bagus. Seluruh pohon-pohon besar di sekeliling pasar akan ditebang.
"Kita ingin menata pasar ini agar menjadi lebih bagus dan lebih menarik lagi. Pohon-pohon ini akan ditebang, kemudian pedagang kuliner di bawah pohon akan kita pindahkan ke atas sehingga nanti pengunjung kuliner dapat berbelanja dan menikmati kuliner sambil melihat view tugu Thomas Parr dan Benteng Marlborought," jelas Dedy. (*)