BENTENG,BE - Walaupun Kabupaten Bengkulu Tengah(Benteng) hampir memasuki usia yang ke-5 tahun,sejak dimekarkan dari Kabupaten Bengkulu Utara (BU), namun pelayanan kesehatan pada masyarakat didaerah ini belum berjalan maksimal. Salah -satu kendalanya, kurangnya tenaga kesehatan yang dimiliki. Diwilayah Benteng khususnya pedesaan pelosok, masih banyak tidak ada tenaga medisnya. Hal ini terjadi akibat minimnya tenaga medis. Bahkan Bumi Maroba Kite Maju ini masih kekurangan sekitar 700 tenaga medis lagi.
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Benteng, I Putu Sura Artika SKM,MM membenarkan kurangnya tenaga kesehatan di daerah ini. Namun, hal itu sudah menjadi perhatian Dinkes. \"Memang kita akui tenaga kesehatan kita masih sangat kurang. Hal itulah yang menjadi kendala belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat terutama yang berada didaerah pelosok tersebut,\" ungkapnya. Menurut Putu, jumlah kekurangan tenaga kesehatan itu mencapai sebanyak 700 orang. Kondisi itu membuat beberapa Puskesmas yang rata-rata berada di daerah pedalaman tak memiliki tenaga medis. Termasuk juga mengalami kekurangan petugas di Pustu dan tenaga administrasi.
“Sudah kita usulkan untuk mengisi kekosongan tenaga medis dibeberapa pos layanan kesehatan masyarakat,\" terangnya. Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kesehatan itu, Dinkes sudah berulang kali mengusulkan, baik kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk penambahannya. Jika tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga medis jalur PNS, Dinkes mengusulkan jalur PTT (pegawai tidak tetap), seperti bidan PTT, dokter PTT dan tenaga PTT. Namun, hal itu tidak diperbolehkan lagi. Sehingga, membuat Dinkes bingung.
Saat ini ada sekitar 400 tenaga kesehatan yang bertugas di Benteng. Terdiri dari 22 orang di setiap Puskesmas, Pustu dan Poskesdes. Selain itu ada 143 bidan desa, dan 30 dokter. \" Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan, kita harus harus menambah tenaga medis ini,\" pungkasnya.(111)