Buya Yahya juga menjelaskan bahwa amalan Nabi Muhammad SAW di bulan Rajab tidak terbatas pada puasa saja.
Ada banyak amalan lain yang dapat dilakukan oleh umat Islam untuk meraih keberkahan bulan ini, seperti berdoa, berzikir, dan memperbanyak amal kebajikan.
Setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat ganjaran berlipat ganda di sisi Allah SWT.
BACA JUGA:Bolehkah Umat Muslim Merayakan Tahun Baru Masehi? Berikut Pandangan Buya Yahya
BACA JUGA:Ingin Segala Beban Hidup Menjadi Ringan, Buya Yahya Bagikan Caranya
Dengan penjelasan tersebut, umat Islam diingatkan bahwa ibadah bukan hanya tentang jumlah, tetapi lebih penting adalah kualitas dan niat yang mendasari setiap amalan.
Puasa di bulan Rajab merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ibadah, namun yang lebih utama adalah menjaga kesucian hati dan niat tulus dalam setiap amal yang dilakukan.
Selain itu, Buya Yahya menekankan betapa pentingnya mengikuti sunnah Nabi dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya dalam ibadah ritual.
Sunnah Nabi adalah pedoman hidup yang mengajarkan umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan, kesabaran, dan ketulusan.
Di bulan Rajab, umat Islam diajak untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, tidak hanya dalam berpuasa, tetapi juga dalam setiap tindakan sehari-hari.
Amalan Nabi yang kadang ditinggalkan juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana kita harus mengatur waktu dan amalan kita.
Sebagaimana yang terlihat pada puasa Nabi yang kadang dilaksanakan penuh dan kadang tidak sama sekali, ini mengajarkan kita untuk tidak terbebani oleh amalan tertentu, tetapi untuk lebih fokus pada kualitas ibadah dan hubungan kita dengan Allah SWT.
BACA JUGA:Amalan Pembuka Pintu Rezeki yang Bisa Datang dari Tak Terduga, Buya Yahya: Termasuk Keturunan
Puasa di bulan Rajab, meskipun sangat dianjurkan, bukanlah kewajiban. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, umat Islam memiliki kebebasan untuk memilih berpuasa atau tidak, selama itu dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas.
Hal ini memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk menilai diri dan kemampuan masing-masing dalam menjalankan ibadah.