Tidak hanya itu, infeksi jamur vagina juga dapat menyebabkan keputihan yang tidak berbau dan teksturnya menggumpal mirip dengan keju cottage.
2. Vaginitis
Selain infeksi jamur, keputihan yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh adanya vaginitis.
BACA JUGA:Pilihan Blouse Wanita Monokrom untuk Tampilan Formal dan Kasual
BACA JUGA:Wanita Harus Tahu, Inilah 7 Perbedaan Darah Haid dan Darah Awal Kehamilan
Sebagai informasi, vaginitis mengacu pada peradangan yang terjadi pada vagina akibat infeksi atau iritasi karena beberapa faktor, seperti teknik pembersihan vagina dengan cairan dari campuran bahan kimia hingga penggunaan pelumas.
Vaginitis dapat menyebabkan keputihan bertekstur kental berwarna putih. Namun, ada juga keputihan yang menimbulkan warna abu-abu, kuning, atau hijau.
Selain itu, keputihan karena vaginitis dapat menyebabkan bau yang tidak sedap, rasa gatal, hingga peradangan pada vagina.
3. Trikomoniasis
Sebagian dari kamu masih asing dengan yang namanya trikomoniasis. APa itu trikominiasis? Trikomoniasis adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel tunggal.
Infeksi ini dapat menyebar melalui berbagai macam faktor, salah satunya adalah kontak seksual.
BACA JUGA:Simak Manfaat Tahu Siklus Menstruasi, Bisa Mendeteksi Gangguan Kesehatan
BACA JUGA:Wanita Harus Tahu, Inilah 7 Perbedaan Darah Haid dan Darah Awal Kehamilan
Infeksi ini akan membuat organ intim wanita mengeluarkan cairan kuning atau hijau yang berbau busuk.
Tidak hanya itu, nyeri, peradangan, dan gatal-gatal juga merupakan gejala umum, meskipun beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun.
Cara Menghentikan Keputihan yang Berlebihan