BENGKULUEKSPRESS.COM- Surga adalah tempat di akhirat yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Dengan segala keindahan dan kenikmatan yang tidak pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya di dunia, surga menjadi harapan dan impian setiap manusia.
Tidak ada seorang pun yang ingin masuk neraka di akhirat nanti, karena neraka penuh dengan azab yang sangat menyakitkan.
BACA JUGA:Beruntungnya Menjadi Pemaaf, Ustaz Adi Hidayat: Imbalannya Surga yang Luas
BACA JUGA:Kunci Masuk Surga di Akhir Zaman, Mbah Moen Sarankan Amalan Ini
Berbicara mengenai surga, ada sekelompok manusia yang mendapatkan keistimewaan untuk masuk ke dalamnya dengan mudah, tanpa melalui proses hisab terlebih dahulu. Siapakah mereka?
Dalam sebuah riwayat, Sayyidatina Asma binti Abu Bakar mengungkapkan hadis yang menjelaskan tentang orang-orang yang berhak masuk surga tanpa hisab.
"Sayyidatina Asma binti Abu Bakar ra berkata bahwa mendengar baginda Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pada hari kiamat, semua orang akan dikumpulkan di suatu tempat. Suara yang diumumkan oleh malaikat pasti akan terdengar oleh semua orang."
Malaikat mengumumkan, "Di mana orang yang selalu mengingat dan memuji Allah SWT dalam keadaan senang atau susah? Mendengar pengumuman itu, sekelompok manusia berdiri dan masuk surga tanpa hisab,".
Kemudian, malaikat mengumumkan lagi, "Di mana orang yang sibuk beribadah pada malam hari dan mejauhkan diri dari tempat tidurnya? Sekelompok manusia bangun dan masuk surga tanpa hisab."
BACA JUGA:Amalan ini Dahsyat untuk Perempuan, Ustaz Adi Hidayat: Mendekatkan ke Surga
Malaikat mengumumkan lagi, "Di mana orang yang perdagangan dan jual belinya tidak melalaikannya dari mengingat Allah SWT? Kemudian sekelompok manusia bangun dan masuk surga tanpa hisab."
Kisah ini juga tercatat dalam riwayat hadis lain, dengan tambahan bahwa pada hari kiamat kelak akan diumumkan
"Penduduk Mahsyar akan melihat siapakah orang yang mulia?" Kemudian akan diumumkan lagi, "Mereka adalah orang yang kesibukkan perdagangannya tidak menghalangi dia dari mengingat Allah SWT dan dari mendirikan sholat," (dari Kitab Durrul Mantsur)