CURUP, BE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong (RL) dan Komisi Penanggulangan HIV AIDS sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (15/04) menggelar pertemuan pelatihan dan penyegaran management outlet kondom kepada puluhan waria dan wanita pekerja seks komersial (PSK).
Kegiatan yang berlangsung di aula Wisma Kaba jalan Sukowati Curup tersebut, menghadirkan para narasumber berkompeten dibidangnya, diantaranya pakar penyakit infeksi menular seks (IMS) dan HIV AIDS dr Diana Astuti, Kasi Penanggulangan Penyakit dan Bankes Dinkes RL Nunung Tri Mulyanti, SKM serta pengurus Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Cempaka Ronal, yang merupakan lembaga yang ikut serta terlibat dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS.
Kabid P3PL, Akhmad Juli SKM yang secara resmi membuka kegiatan dalam sambutannya menyampaikan, pelatihan dan penyegaran management autlet kondom tersebut, ditujukan untuk meningkatkan kesadaran penggunaan kondom oleh populasi resiko tinggi dan menambah outlet kondom yang baru.
\"Namun bukan berarti kita melegalnya pekerjaan mereka, namun pemerintah daerah melalui Dinkes berharap bisa memutus mata rantai penyakit HIV AIDS dan IMS di masyarakat, karena kita sendiri tidak memiliki kapasitas melarang mereka secara tegas dengan profesi yang mereka kerjakan saat ini,\" tegas Juli.
Lebih lanjut Juli menegaskan, penambahan outlet kondom baru tersebut, agar populasi resiko tinggi terjangkit penyakit HIV AIDS dan IMS bisa memperkecil potensi penularan. \"Nanti akan ada outlet kondom baru, dimana popilasi resiko tinggi seperti pekerja seks komersial dan waria bisa mendapatkan kondom jika membutuhkan, bahkan gratis diberikan, karena penggunaan kondom sangat pentingd aam menurunkan angka penularan HIV AIDS serta IMS,\" ungkap Juli.
Pantauan wartawan, dalam pelatihan ini para peserta tidak hanya diajarkan cara penggunaan dan fungsi kondom, mereka juga diberika pengetahuan soal penyakit akibat berhubungan seks berganti-ganti pasangan, serta kerugian bagi wanita karena sangat rawan dan mudah tertular penyakit dibanding laki-laki. Selain penyuluhan, para peserta juga mendapatkan pelayanan pemeriksaan gratis IMS dan HIV AIDS ole tim medis Dinkes RL.
Dibagian lain, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Almaini SKM mengungkapkan peningkatan epidemiologi HIV AIDS dan IMS di Kabupaten RL terjadi peningkatan dari tahun 2003 hingga 2012 sebanyak 85 orang (84 persen meninggal dunia) \"Angka HIV dan AIDS yang tinggi tersebut dikarekana penggunaan kondom yang masih kurang dikalangan populasi resiko tinggi, karena itu mari kita bersama memutus mata rantai penularan penyakit berbahaya tersebut dengan menggunaan kondom untuk aktifitas seksual beresiko tinggi,\" pinta Almaini. (999)