Seberapa Penting Kita Menutup Aib Zina Orang Lain, Buya Yahya Tegaskan Ini

Senin 18-11-2024,08:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

BENGKULUEKSPRESS.COM- Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk menjaga aib perzinahan, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun diri sendiri, dan tidak membicarakannya kepada orang lain.

Sebesar apapun rasa dendam terhadap seseorang, Buya Yahya menekankan agar kita tidak membicarakan perihal perzinahan yang mungkin pernah dilakukan oleh orang tersebut di masa lalu, terutama jika hal itu hanya berdasarkan dugaan dan belum tentu kebenarannya.

Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam salah satu tausyiah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Al-Bahjah TV.

BACA JUGA:Ternyata Tak Hanya Syirik dan Zina, Buya Yahya Jelaskan Dosa Paling Besar

BACA JUGA:Apakah Dosa Zina di Bulan Ramadhan Bisa Diampuni? Berikut Penjelasan Buya Yahya

"Jangan sekali-kali Anda mengungkap perzinahan seseorang. Karena yang membuka aib seseorang akan ada satu ancaman yang menanti sebelum kematiannya," terang Buya Yahya.

Meskipun perzinahan adalah dosa besar, Buya Yahya mengingatkan bahwa menceritakan aib seseorang juga memiliki ganjaran dosa yang besar di sisi Allah.

Sebagai hamba Allah yang beriman, kita harus menghindari segala hal yang dapat menjerumuskan kita pada dosa.

Mengungkapkan perzinahan yang dilakukan oleh orang lain bisa membuat siapa saja yang melakukannya mendapatkan ganjaran yang setimpal, sebagaimana yang disampaikan oleh Buya Yahya.

"Tidak akan mati seseorang yang membicarakan perzinahan orang lain, kecuali ia akan diuji dengan aib yang sama," kata Buya Yahya.

BACA JUGA:Saat Mencari Jodoh Lewat Internet, Buya Yahya Ingatkan Pentingnya Mewaspadai Ini

BACA JUGA:Segera Buang Sifat Ini, Buya Yahya: Bila Tak Ingin Rezeki Menjadi Seret

Terlebih lagi, jika seseorang membicarakan aib orang lain dengan suka cita dan merasa dirinya paling suci, itu adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT, seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya.

Dalam hal dosa, pahala, dan amal, semuanya adalah urusan pribadi antara hamba dengan Allah.

Buya Yahya menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang berhak memberikan penilaian atau menghakimi dosa atau pahala dari perbuatan orang lain.

Kategori :