Kandungan Teh Pelangsing dan Efek Sampingnya yang Perlu Diketahui

Senin 04-11-2024,17:09 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif


BENGKULUEKSPRESS.COM - Teh pelangsing merupakan salah satu minuman yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang ingin memiliki berat badan ideal. Namun, sebelum menggunakannya, ketahui risiko dan efek samping minuman ini terlebih dahulu.

Teh pelangsing diklaim efektif digunakan untuk membantu menurunkan berat badan dan menjaganya tetap ideal. Namun, minuman ini tidak sepenuhnya aman. Sama seperti produk atau suplemen herbal lainnya, teh pelangsing juga bisa menimbulkan efek samping, terlebih jika dikonsumsi terlalu banyak.

Kandungan Produk Teh Pelangsing dan Efek Sampingnya
Teh pelangsing yang terbuat dari bahan herbal diklaim mampu membantu melangsingkan badan. Namun, sebagian teh pelangsing juga mungkin mengandung bahan kimia tertentu.Berikut ini adalah beberapa kandungan yang biasa ditemukan dalam produk pelangsing dan risiko yang mungkin ditimbulkan:

BACA JUGA:Bahaya Perut Buncit yang Tidak Bisa Dianggap Sepele

1. Kafein
Kafein umumnya terkandung di dalam kopi, teh, cokelat, minuman berenergi, sampai obat-obatan. Kafein dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme untuk sementara waktu, sehingga diklaim baik untuk melangsingkan tubuh.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang dapat memastikan bahwa kafein dalam teh pelangsing atau minuman lainnya terbukti efektif untuk menurunkan berat badan secara permanen. Batas asupan kafein yang yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah 400 miligram atau setara dengan 2 cangkir kopi per hari. Jika dikonsumsi berlebihan, kafein bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatnya tekanan darah, mual, diare, insomnia, gugup, dan sakit perut.

BACA JUGA:10 Cara Jitu Mengecilkan Perut Buncit pada Wanita

2. Sibutramine
Sibutramine merupakan salah satu jenis obat yang dapat digunakan untuk menekan nafsu makan dan mengontrol berat badan. Namun, obat ini kini sudah tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai pelangsing karena terbukti berbahaya bagi jantung.  Jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang, sibutramine yang terkandung pada teh herbal, suplemen, atau obat bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, gagal jantung kongestif, stroke, atau detak jantung yang tidak normal (aritmia). Tak hanya itu, sibutramine juga bisa menimbulkan efek interaksi obat yang berbahaya, jika digunakan bersama obat-obatan atau suplemen lainnya.

3. Flavonoid
Zat ini merupakan salah satu jenis antioksidan yang banyak ditemukan pada teh, termasuk teh hijau dan teh pelangsing. Flavonoid dan polifenol diklaim dapat membantu mengurangi berat badan. Namun, hingga saat ini belum ada riset yang dapat membuktikan efektivitas flavonoid sebagai pelangsing tubuh.

Jadi, pada intinya, klaim manfaat teh pelangsing untuk menurunkan berat badan belum terbukti efektif dan aman. Agar terhindar dari berbagai efek samping dan risiko penggunaan teh pelangsing yang berbahaya, Anda sebaiknya mencoba cara menurunkan berat badan yang aman, sehat, dan alami dengan beberapa tips berikut ini:

BACA JUGA:Rugikan Negara 4,5 Miliar, Penimbun BBM Ditangkap Polda Bengkulu

- Terapkan pola makan sehat dan bergizi, serta batasi jumlah kalori, gula, dan lemak.
- Rutin olahraga setidaknya 30 menit setiap hari atau minimal 3 kali seminggu.
- Istirahat yang cukup.
- Kelola stres.

Jika Anda tetap ingin menggunakan teh pelangsing, pastikan untuk menggunakan produk yang telah terdaftar secara resmi di BPOM.  Mencapai berat badan ideal memang susah susah gampang untuk dilakukan, tetapi dengan tekad dan kesabaran yang tinggi, Anda pasti bisa berhasil mencapai berat badan ideal. Jika belum berhasil saat ini, terus coba kembali esok hari. Membangun kebiasaan sehari-hari yang baik memang memerlukan waktu dan tekad yang kuat.

BACA JUGA:Mendekati Hari H Pemungutan dan Penghitungan Suara, Bawaslu Provinsi Bengkulu Gelar Rakor ke Jajaran

Untuk mengetahui apakah Anda sudah mencapai berat badan ideal dan mendapatkan bentuk tubuh langsing, Anda perlu menghitung indeks massa tubuh (Body Mass Index). Angka ideal BMI untuk populasi Asia, termasuk Indonesia, berkisar antara 18,5−22,9. Semoga bermanfaat.(bee)

Kategori :