Bagaimana Padangan Islam Tentang Mitos Hari Baik dan Hari Sial? Berikut Penjelasan Gus Baha

Selasa 29-10-2024,06:00 WIB
Reporter : Ari Apriko
Editor : Ari Apriko

Namun, yang menarik, Nabi Muhammad lahir di bulan Rabiul Awal, yang bukan termasuk dalam empat bulan haram tersebut.

Begitu juga dengan waktu wafatnya, Nabi Muhammad meninggal pada hari Senin, bukan pada hari Jum'at.

Para ulama menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak ingin kemuliaannya ditentukan oleh status suatu hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Baha dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Santri Ngaji

"Karena Allah ingin kemuliaan Nabi-Nya itu tidak bergantung bulan, maka dibuatkan (hari lahirnya) di bulan yang tidak semulia Muharram, yang biasa-biasa saja," kata Gus Baha.

Kyai asal Rembang ini menjelaskan bahwa peristiwa lahir dan wafatnya Nabi Muhammad menjadi pematah mitos mengenai hari baik dan hari sial.

BACA JUGA:Bila Tak Ingin Rezeki Seret, Gus Baha: Jangan Pelihara Hewan Ini

BACA JUGA:Hindari Baca Sholawat Dengan Cara ini, Gus Baha: Bukan Dapat Pahala Justru Dosa

Meskipun Nabi lahir dan wafat bukan pada waktu yang dianggap terbaik, hal itu tidak mengurangi kemuliaannya.

Gus Baha berpesan agar umat Islam menyadari bahwa tidak ada status hari baik atau buruk menurut manusia, karena dalam takdir, semuanya adalah sama.

Itulah penjelasan Gus Baha tentang mitos hari baik dan hari sial dalam Islam. Semoga bermanfaat.(*)

Kategori :