BENGKULUEKSPRESS.COM - Dalam rangka memberikan pemahaman yang mendalam mengenai fenomena geng motor di kalangan generasi muda, SMAN 3 Kota Bengkulu mengadakan Forum Grup Diskusi (FGD) bertajuk Fenomena Geng Motor, Deteksi Dini, dan Usaha Preventif bagi Generasi Muda, Kamis (17/10/2024) di Hotel Kuala View Kota Bengkulu.
Kepala SMAN 3 Kota Bengkulu, Rustiyono mengatakan, FGD ini menghadirkan berbagai pihak sepert pihak kepolisian dan psikolog.
Ia juga menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah preventif untuk mengedukasi siswa terkait bahaya geng motor yang semakin marak.
"Kami ingin generasi muda memahami risiko yang timbul dari keterlibatan dalam geng motor, dan bagaimana pencegahan bisa dilakukan melalui pendekatan yang lebih dini," ujar Rustiyono.
BACA JUGA:Bengkulu Ekspress Latih Mahasiswa UNIHAZ dalam Pelatihan Jurnalistik Dasar
Rustiyono juga menekankan peran sekolah sebagai institusi pendidikan untuk membekali siswa dengan keterampilan menghadapi tekanan pergaulan secara positif. Menurutnya, sekolah tidak hanya berfokus pada prestasi akademis, tetapi juga membentuk karakter siswa agar memiliki etika, moral, dan tanggung jawab sosial yang baik.
"FGD in kita harapkan dapat berdampak pada sekolah maupun siswanya sendiri, terlebih dalam menyikapi fenomena dan kenakalan remaja saat ini," sambungnya
Disisi lain, dalam sesi materi, AKBP Julius Hadi Harjanto, selaku Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu memaparkan langkah-langkah yang diambil kepolisian untuk mendeteksi dan menangani aktivitas geng motor di wilayah Bengkulu.
Kata AKBP Julius, pentingnya deteksi dini dan pencegahan serta kerjasama antara sekolah, keluarga, dan aparat penegak hukum untuk meminimalkan potensi kriminalitas.
"Deteksi dini terhadap perubahan perilaku remaja merupakan kunci untuk mencegah mereka terlibat lebih jauh dalam aktivitas yang merugikan," jelas AKBP Julius.
Di sisi lain, Dr. Ledyawati Djakfar, S. Psi, M. Sos, seorang psikolog, menyampaikan pentingnya pendekatan psikologis dalam menangani remaja yang terlibat geng motor.
Menurutnya, remaja yang bergabung dengan geng motor seringkali memiliki masalah sosial dan emosional, sehingga dukungan dari keluarga dan sekolah sangat penting dalam mencegah keterlibatan mereka lebih jauh.
" Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan bahaya geng motor dan pentingnya upaya preventif melalui komunikasi serta edukasi yang lebih baik di sekolah dan keluarga," pungkas Dr Ledyawati.