BENGKULUEKSPRESS.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus mengawasi pembangunan jalan usaha tani (JUT) di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang, guna memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses bagi para petani dalam mengangkut hasil panen dari sawah ke tempat penggilingan padi, yang secara langsung akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.
Dodi Hardiansyah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, menekankan pentingnya infrastruktur ini bagi kemajuan sektor pertanian di wilayah tersebut. "Kemarin kami melakukan monitoring pekerjaan di Kecamatan Lubuk Pinang. Kami menemukan ada sedikit kekurangan dalam perhitungan kubikasi, dan sudah kami instruksikan kepada pihak terkait untuk menambah kekurangan tersebut," ujar Dodi pada Senin (14/10/2024).
Proyek ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik dengan anggaran sekitar Rp700 juta. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun tujuh ruas jalan usaha tani di berbagai titik di Kabupaten Mukomuko. Proses pengerjaan dilakukan secara swakelola oleh tujuh kelompok tani, yang berarti masyarakat setempat terlibat langsung dalam pembangunan infrastruktur ini.
BACA JUGA:Meningkatnya Kasus Gigitan HPR di Mukomuko, Dinkes Galakkan Vaksinasi dan Edukasi
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Ajukan Rp2,5 Miliar untuk Ganti Rugi Lahan Fasilitas Umum
Dodi menjelaskan bahwa progres pembangunan jalan usaha tani ini sudah hampir selesai, mencapai sekitar 90 persen. "Hanya dua titik yang masih dalam tahap pengerjaan, dan kami targetkan semuanya selesai dalam minggu ini," katanya.
Namun, penyerapan anggaran sejauh ini baru mencapai sekitar 25 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya kelompok tani yang menggunakan dana kas mereka sendiri untuk membiayai sementara pengerjaan sebelum pencairan anggaran penuh dilakukan.
Jalan usaha tani ini tersebar di tujuh lokasi penting, yaitu Desa Tanjung Alai, Desa Ranah Karya, Desa Lubuk Pinang, Desa Lubuk Bangko, Desa Sungai Ipuh I, Desa Sungai Gading, dan Desa Sumber Makmur. Jalan-jalan tersebut dibangun di sekitar areal persawahan guna mempermudah akses petani dalam mengangkut hasil panen padi menuju tempat penggilingan.
“Infrastruktur seperti ini sangat diperlukan oleh para petani. Dengan adanya jalan yang memadai, proses pengangkutan hasil panen menjadi lebih cepat dan efisien, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani,” tambah Dodi.
BACA JUGA:Penyerapan DAK Fisik Pertanian Mukomuko Rendah, Dinas Pertanian Genjot Penyelesaian Proyek
BACA JUGA:Pengesahan APBDP 2024 Molor, Dana Insentif Desa Mukomuko Terancam Gagal Cair
Dodi menargetkan pembangunan ini dapat selesai sepenuhnya dalam waktu dekat, dengan pencairan anggaran dilakukan setelah seluruh pekerjaan rampung. "Kami akan pastikan semua berjalan sesuai dengan rencana. Setelah pekerjaan selesai, dana akan langsung dicairkan sesuai dengan aturan yang berlaku," jelasnya.
Pemerintah pusat, melalui DAK Tematik, mendukung penuh pembangunan jalan usaha tani ini. Menurut Dodi, infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menunjang pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Mukomuko.
Dengan jalan usaha tani yang baik, biaya dan waktu pengangkutan hasil panen dapat diminimalisir, sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga dan kesejahteraan petani meningkat.
“Dengan adanya jalan usaha tani yang baik, hasil panen bisa diangkut lebih cepat ke tempat penggilingan padi, sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga dan waktu distribusi bisa dipersingkat,” tambahnya.