Gus Baha menjelaskan bahwa kalimat tersebut berarti Semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya.
Gus Baha menekankan bahwa dalam membaca sholawat, harus ada kalimat yang merujuk kepada Allah sebagai pihak yang memberikan sholawat kepada Nabi.
Hal ini penting untuk menjaga makna yang benar dan tidak merubah maksud dari sholawat itu sendiri.
Oleh karena itu, penggunaan kalimat yang benar sangat diperlukan agar sholawat tetap sesuai dengan ajaran yang benar.
BACA JUGA:Orang yang Meninggal Tapi Masih Meninggalkan Hutang, Gus Baha Bagikan Cara Membayarnya
BACA JUGA:Tak Usah Khawatir Tentang Rezeki, Agar Rezeki Cukup, Gus Baha Sarankan Ini
"Ini yang penting bentuk kalimatnya zamir atau ada 'kata ganti' yang kembali ke Allah," papar Gus Baha.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang justru mendapatkan dosa meskipun niatnya adalah untuk mencari pahala melalui sholawat.
Menurut Gus Baha, cara membaca yang keliru ini telah mengubah makna asli dari sholawat itu sendiri.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara pengucapan agar tidak menyimpang dari makna yang seharusnya.
Itulah penjelasan Gus Baha tentang cara membaca sholawat yang salah, dimana bukan pahala yang didapat melainkan dosa. Semoga bermanfaat.(*)