Mirisnya, pelaku yang telah membuang korban ke tempat sampah tiba-tiba kembali lagi lantaran takut korban masih hidup. Dengan pisau dapur yang dibawanya dari kontrakan, tubuh korban ditusuk berulang-ulang hingga dipastikan korban benar-benar telah tewas. Lalu pelaku pergi meninggalkan lokasi tersebut dan kembali kontrakannya.
Di kontrakan ini, pelaku merapikan tempat tidurnya dan membersihkan mencuci pisau yang berlumuran darah itu dan kembali meletakkannya di rak piring. Pelaku pun merasa aksinya tidak akan terungkap lantaran tetap beraktivitas seperti biasa dengan berjualan di lapak kaki lima di kawasan Jalan Suprapto. \"Penyidik masih melakukan pemeriksaan secara intensif kepada tersangka. Kita masih mendalami motif pembunuhan itu,\" kata Kasat Reskrim
Minta Pelaku Dihukum Berat
Sementara itu korban telah dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB, kemarin di tempat pemakaman Umum (TPU) Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Isak tangis keluarga korban dan teman-temannya mewarnai prosesi pemakaman.
Salah satunya kakak sepupu korban, Rezan Turisno meminta penegak hukum menghukum pelaku dengan berat sesuai perbuatannya. Sebab, tindakan pelaku telah memupuskan masa depan korban yang telah menjadi kebanggaan keluarga. “Kami hanya meminta untuk pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Kami tidak terima adik saya dibunuh secara biadab,” ujarnya.
Korban, kata dia, dikenal sebagai gadis periang dan mudah bergaul merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Orang tua korban terakhir kali bertemu korban Minggu sore, 7 April lalu. Ketika itu korban datang bersama pacarnya mengambil jatah uang makan setiap minggunya. Pada Senin, 8 April korban terakhir menelepon keluarga.(333/cw4)