Biasanya, kondisi ini mulai terlihat pada masa kanak-kanak dan bisa berlanjut hingga dewasa.
3. Kulit Kering
Kulit yang kering sering kali menjadi pemicu chicken skin. Ketika kulit kehilangan kelembapan, folikel rambut lebih mudah tersumbat oleh keratin yang menumpuk.
Inilah mengapa kondisi ini lebih sering memburuk selama musim dingin atau pada orang yang tinggal di lingkungan dengan kelembapan rendah.
4. Gangguan Hormon
Perubahan hormon dapat mempengaruhi produksi keratin di kulit. Gangguan hormon yang disebabkan oleh pubertas, kehamilan, atau gangguan endokrin lainnya bisa memicu keratosis pilaris.
Ini adalah salah satu alasan mengapa chicken skin sering terjadi pada remaja atau wanita hamil.
BACA JUGA:7 Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar: Salah Satunya Mengatasi Sakit Kepala
BACA JUGA:Bisa Bantu Pemulihan Setelah Persalinan, Kenali 6 Manfaat Susu Kedelai Bagi Ibu Hamil dan Janin
5. Gesekan pada Kulit
Penggunaan pakaian ketat atau bahan yang kasar bisa menyebabkan gesekan pada kulit, yang pada akhirnya memperburuk kondisi keratosis pilaris.
Gesekan ini dapat memicu peradangan ringan di sekitar folikel rambut, menyebabkan bintik-bintik merah atau iritasi pada kulit.
6. Kebersihan Kulit yang Kurang Optimal
Tidak menjaga kebersihan kulit dengan baik, seperti jarang mengeksfoliasi atau membersihkan kulit, dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati di permukaan kulit.
Hal ini bisa memicu penyumbatan folikel rambut dan munculnya chicken skin.
BACA JUGA:Cara Ampuh Menghilangkan Sakit Tenggorokan, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya